Cahaya itu akan membantu alga dalam proses fotosintesis. Pengubahan panjang gelombang warna merah-jingga tersebar di jaringan karang dari kalsium karang.
Perubahan cahaya itu diuji oleh tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan karang Jörg Wiedenmann.
Pengujian dilakukan di laboratorium akuarium karang. Pengamatan ini juga disesuaikan dengan apa terjadi di lautan.
Misalnya, di Laut Merah hanya karang terdalam yang memancarkan cahaya merah-jingga.
Wiedenmann dan rekannya menemukan bahwa karang yang bercahaya merah cenderung bertahan lebih baik dalam jangka panjang.
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting ketika karang di lautan dangkal di seluruh dunia terancam punah.
"Habitat air dalam didiskusikan sebagai tempat perlindungan potensial untuk karang saat makin meningkatnya terumbu air dangkal yang terdegradasi," kata Wiedenmann seperti dikutip dari Science Alert pada Selasa (11/7/2017).
Sayangnya, tidak semau karang mampu menggunakan trik tersebut untuk terus bertahan di perairan yang gelap.
“Sangat penting kita melakukan yang terbaik untuk menjaga rumah mereka (karang) di air dangkal yang layak huni," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.