Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/07/2017, 20:25 WIB

KOMPAS.com –Sebuah studi mengungkap bahwa jamur psilosibina - kerap disebut sebagai "jamur ajaib" atau magic mushroom - mengandung senyawa yang ternyata berpotensi untuk mengatasi depresi.

Senyawa yang dinamai sama dengan jamurnya - psilosibina - itu bersama lysergic acid diethylamide (LSD) sebenarnya dikategorikan sebagai obat psikedelik, jenis obat yang digunakan untuk mengubah mood.

Reputasinya sebagai psikedelik kerap membuat psilosibina disandingkan dengan obat-obatan terlarang. Namun siapa sangka, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Psychoactive Drugs pada 9 Januari 2017 lalu mengonfirmasi fungsinya sebagai antidepresi.

Studi itu menunjukkan bahwa pasien depresi yang mengonsumsi psilosibina bersama dengan sejumlah terapi pendukung menunjukkan perkembangan. Hal itu ditunjukkan oleh semakin membaiknya koneksi antarbagian otak.

"Terapi psilosibina telah terbukti aman dalam beberapa penelitian di berbagai populasi pasien," kata peneliti Kelan Thomas dari Touro University California seperti dikutip Science Alert, Sabtu (8/7/2017).

Dibandingkan dengan bentuk pengobatan lain, psilosibina menghasilkan efek yang lebih Baik. Maka, hal ini bisa menjadi alternatif bagi pasien yang telah gagal merespons pengobatan atau prosedur lainnya.

"Keuntungan terapi bantuan psilosibina adalah hanya memerlukan beberapa sesi pemberian dosis dan efeknya bertahan lebih lama daripada pengobatan lainnya,” tulis Thomas dan para peneliti lainnya dalam laporannya.

Meski demikian, psilosibina tidak ditujukan untuk konsumsi secara independen. Sebab, belum adanya bukti kuat penggunaan tanpa adanya sesi terapi. Namun, manfaat yang terbukti lewat riset ini memberi harapan.

Peneliti masih perlu melanjutkan riset klinis ke tahap selanjutnya. Saat ini, uji klinis masuk pada tahap dua, untuk mengungkap keampuhan obat. Peneliti akan melanjutkan ke tahap 3 untuk mengonfirmasi keefektifan.

Pengujian secara ketat memang diperlukan karena reputrasi psilobina sebagai obat berbahaya. Menjadikan psilobina sebagai obat ibarat mengubah persepsi bahwa ganja bermanfaat, bukan sekadar pemicu kecanduan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+