Dalam kondisi tersebut, kodok betina yang berada di bawah bisa tenggelam dalam tumpukan “bola kawin” dan mati.
Tapi, si kodok betina pun bukan jenis yang gampangan. Pauly mengatakan, jika tidak menyukai kodok jantan berada di punggunya dengan sesuatu alasan, kodok betina menolak melepaskan telurnya.
Jika tak nyaman, kodok betina akan mencoba mengusir kodok jantan dengan merangkak di bawah akar yang terbuka.
Namun bila menemukan kecocokan, jantan dan betina akan berpelukan sepanjang waktu hingga si betina mengeluarkan telur.
Betina bisa mengeluarkan 18.000 telur. Jantan akan melepaskan sperma pada saat yang hampir bersamaan. Setelah kawin, jantan dan betina langsung terpisah.
Katak tak mengenal pemeliharaan anak. Jadi anak yang menetas akan berusaha sintas sendiri. Begitulah keunikan reproduksi kodok bangkong.