Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutra Satwa: Uniknya Seks Kodok yang Tak Mampu Bernyanyi

Kompas.com - 07/07/2017, 20:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com – Kodok Anaxyrus boreas bukan jenis yang penampilannya istimewa. Namun, kodok itu punya cara reproduksi unik yang tak dimiliki jenis lain.

Bagi spesies kodok yang bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko itu, reproduksi adalah petualangan luar biasa mengidentifikasi betina.

Pasalnya, tak seperti lainnya, A boreas jantan tak punya pita suara yang bisa menghasilkan nyanyian penarik perhatian lawan jenis.

Spesies kodok itu lebih suka berkembang biak di habitat perairan yang dangkal dan tenang, seperti di daerah aliran sungai yang tergenang, mata air, dan kolam.

Saat musim kawin tiba - biasanya pada masa antara musim hujan dan kemarau - pejantan akan menunggu betina di tempat yang tepat bereproduksi.

Di sana, petualangan pun dimulai. Karena tak bisa memanggil betina dengan nyanyian, pejantan akan aktif bergerak menjemput bola.

Pejantan akan melompat-lompat. Sialnya, karena tak pandai mengidentifikasi kodok betina, pejantan akan hinggap pada apapun yang menyerupai lawan jenisnya, mulai kaleng bir hingga bola tenis.

“Mereka pada dasarnya melompat pada segala sesuatu yang tampaknya seperti kodok,” herpetologis Greg Pauly seperti dikutip dari Live Science pada Rabu (5/7/2017).

Sering kali, pejantan hinggap pada kodok jantan lainnya. Dengan sigap, si korban akan mengeluarkan kicauan peringatan meminta dilepaskan.

Bila telah menemukan pasangannya, kodok jantan yang lebih kecil akan memeluk erat kodok betina. Posisi cengkraman itu dinamakan amplexus.

Terkadang, lebih dari satu kodok jantan akan melompat ke satu betina. Alhasil, ada gulat untuk berebut betina.

Dalam kondisi tersebut, kodok betina yang berada di bawah bisa tenggelam dalam tumpukan “bola kawin” dan mati.

Tapi, si kodok betina pun bukan jenis yang gampangan. Pauly mengatakan, jika tidak menyukai kodok jantan berada di punggunya dengan sesuatu alasan, kodok betina menolak melepaskan telurnya.

Jika tak nyaman, kodok betina akan mencoba mengusir kodok jantan dengan merangkak di bawah akar yang terbuka.

Namun bila menemukan kecocokan, jantan dan betina akan berpelukan sepanjang waktu hingga si betina mengeluarkan telur.

Betina bisa mengeluarkan 18.000 telur. Jantan akan melepaskan sperma pada saat yang hampir bersamaan. Setelah kawin, jantan dan betina langsung terpisah.

Katak tak mengenal pemeliharaan anak. Jadi anak yang menetas akan berusaha sintas sendiri. Begitulah keunikan reproduksi kodok bangkong.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com