Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Konservasi Laut Australia Puji Kebijakan Menteri Susi

Kompas.com - 19/06/2017, 16:11 WIB

Negara-negara dalam segitiga terumbu karang, kata Dr Clifton, bisa melakukan kerjasama atau kolaborasi yang didukung dengan penelitian, tak hanya dengan sesama negara di wilayah itu tapi juga dengan negara lain yang wilayah perairannya bersinggungan atau yang memiliki kesamaan isu konservasi laut.

(Baca juga: Terdampak Reklamasi, Lamun Sehat di Indonesia Tinggal 5 Persen)

“Australia dan Indonesia, misalnya, memiliki masalah pemutihan terumbu karang, kita memiliki masalah pengasaman laut (penurunan tingkat Ph di laut) yang sama."

"Meski Australia punya tekanan masalah yang berbeda dengan Indonesia tapi pada akhirnya, perlu dilakukan penelitian berlanjut untuk mengidentifikasi masalahnya dalam skala penuh begitu juga konsekuensinya,” jelas Dr Clifton.

“Jadi ya, kolaborasi di antara kedua negara begitu esensial,” imbuhnya.

Yang juga tak kalah penting, kata Dr Clifton, masyarakat di sekitar wilayah laut yang terlindungi atau MPA harus dilibatkan untuk menjaga habitat mereka.

“Salah satunya, kita harus mencari tahu mengapa mereka melanggar aturan untuk menangkap ikan berlebih. Alasan ekonomi-kah? Tekanan sosial-kah?. Lalu mereka bisa di-edukasi mengenai dampak yang ditimbulkan dan konsekuensi-nya," ujarnya.

(Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Australia Plus dengan judul: Pakar Konservasi Laut Australia Nilai Kebijakan Menteri Susi Efektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com