Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/06/2017, 20:05 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Gadis muda bernama Annelies Marie Frank atau Anne Frank tidak akan pernah menyangka jika buku harian yang ia tulis 75 tahun lalu nantinya dibaca dan menginspirasi jutaan orang.

Ketika mulai menulis, ia hanya seorang remaja yang ingin menuliskan pengalaman hidupnya selama bersembunyi dari kejaran Nazi dalam sebuah buku harian, sebuah pengalaman yang ia alami di masa suram bernama Holocaust di mana genosida atau pembunuhan massal terhadap orang yahudi dan kelompok lain terjadi.

Senin (12/6/2017) lalu, publik kembali mengenang 75 tahun tulisan Anne Frank untuk pertama kali dalam buku hariannya.

"Anne Frank dan buku hariannya merupakan titik masuk pertama ke dunia Holocaust yang rumit. Ada kisah pribadi yang sangat menarik dan juga menawarkan wawasan tentang periode yang sangat gelap dalam sejarah manusia," kata Edna Friedberg, sejarawan dari Lembaga Pendidikan Holocaust Levine di Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat seperti dikutip dari Live Science, Senin (12/6/2017).

"Dia menjadi ikon dari lebih 1 juta anak Yahudi yang dibunuh selama Holocaust," lanjut Friedberg.

Friedberg juga menambahkan jika buku harian yang kemudian dibukukan ini mudah diakses oleh pembaca muda karena ditulis oleh seorang remaja juga.

"Ini adalah salah satu dari banyak buku harian anak-anak dan remaja yang kita miliki dari era Holocaust," imbuhnya lagi.

Kisah buku harian Anne Frank sendiri bermula antara tahun 1942-1944. Sebelum tertangkap oleh Nazi, Anne bersama orangutuanya serta empat orang Yahudi Belanda bersembunyi di sebuah loteng yang tersembunyi di balik kantor bisnis keluarganya di Amsterdam.

Hari-hari persembunyiannya ia catat dalam sebuah buku harian yang merupakan hadiah ulangtahunnya. Tulisan pertamanya tertanggal 12 Juni 1942.

Anne mencatat bagaimana ketegangan serta bahaya yang dihadapi keluarganya. Namun, bukan hanya soal kehidupan sehari-hari saja, ia juga menceritakan bagaimana pemikirannya sebagai orang muda serta idealismenya. Terselip juga cerita humor, momen kelembutan serta harapan untuk menghadapi kenyataan di antara masa-masa sulit tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+