Namun, penelitian lainnya seperti yang dilakukan oleh Ohio State University telah mempertanyakan manfaat dari penggunaan parasetamol dalam menangani efek patah hati.
Dalam hasil studi yang dipublikasikan melalui jurnal Psychological Science tersebut, para peneliti menemukan bahwa parasetamol tidak hanya mengurangi penderitaan emosional saja, tetapi juga semua respons emosional. Secara keseluruhan, obat ini memiliki efek yang negatif terhadap emosi manusia karena perasaan bahagia juga ikut ditekan.
Walter Mischel, seorang psikolog Amerika, juga menganjurkan penderita patah hati untuk tidak merenungkan perpisahan. Merenungi hubungan yang rusak, kata dia, sering kali membuat rasa sakit yang dialami bertambah buruk.
Sebaliknya, penulis buku pengendalian diri berjudul The Marshmallow Test itu menyarankan penderita patah hati untuk mengambil dua aspirin sebagai cara menghilangkan rasa sakit, kemudian menjauhkan diri dari peristiwa itu untuk memperbaiki perspektif.
Dalam hal ini, Sahakian setuju. "Hal terburuk yang bisa dilakukan seseorang setelah patah hati adalah tinggal di rumah sendirian sambil merenungkan siklus pikiran yang sama tentang kenangan indah dari hubungan mereka," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.