KOMPAS.com -- Istilah penyakit Hirschsprung tiba-tiba mencuat setelah seorang pria 22 tahun dari China menjalani operasi untuk memotong usus sepanjang 76 sentimeter yang berisi 13 kilogram kotoran.
Kisah ini memang terdengar ekstrim dan mengerikan, tetapi kejadiannya tidak terisolasi pada satu pria di China saja.
(Baca juga: Pemuda 22 Tahun Dikira Hamil Besar, Setelah Dibedah Ini Hasilnya)
Faktanya, penyakit Hirschsprung dialami oleh satu di antara 5000 bayi dan merupakan kondisi bawaan di mana sel syaraf di dalam kolon tidak berkembang dengan sempurna. Akibatnya, usus kehilangan kemampuan untuk mendorong hasil pencernaan keluar dari tubuh.
Dr Marc Levitt, Surgical Director untuk Center of Colorectal and Pelvic Reconstruction di Nationwide's Children Hospital, Amerika Serikat, menjelaskan dalam artikelnya di Live Science 24 Mei 2014 bahwa ketika sel syaraf yang berfungsi untuk mendorong hasil pencernaan hilang, kotoran menumpuk di dalam usus.
Lalu, bakteri yang biasanya berada di dalam usus menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan infeksi serius. Infeksi ini bisa berujung diare, dehidrasi parah, hingga kematian.
Sebagai penyakit bawaan, penyakit Hirschsprung sudah dimulai dari dalam kandungan dan sangat terpengaruh oleh gen. Jika salah satu orangtua atau salah satu saudara mengalami penyakit Hirschsprung, maka kemungkinan bayi untuk menderita penyakit ini meningkat.
Insiden terjadinya penyakit Hirschsprung juga lebih tinggi di antara bayi-bayi dengan Down Syndrome, sebuah penyakit genetik yang disebabkan karena adanya duplikasi tambahan pada kromosom ke-21.
Untungnya, diagnosa Hirschsprung cukup mudah dilakukan, bahkan sejak bayi baru lahir. Dr Levitt berkata bahwa walaupun gejala dan tanda-tanda penyakit ini bergantung pada tingkat keparahannya, tetapi yang paling jelas adalah ketika bayi gagal buang air besar dalam 48 jam sejak dia dilahirkan.
"Gejala ini bisa jadi pertanda untuk kondisi lainnya juga, termasuk meconium ileus, sindrom usus kiri kecil, dan hipotiroidisme. Oleh karena itu, pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengevaluasi pasien dan mengidentifikasikan masalah yang sebenarnya," tulisnya.
Selain itu, gejala lain yang akan dialami pasien dengan penyakit Hirschsprung adalah perut kembung, muntah yang bisa berwarna hijau atau cokelat, konstipasi, diare, dan demam.
(Baca juga: Gejala Sakit Perut yang Menandakan Adanya Penyakit)
Jika pasien memang memiliki penyakit ini, maka satu-satunya jalan yang bisa diambil adalah operasi untuk memotong bagian usus yang tidak berfungsi. "Kini, mayoritas kasus dengan penyakit Hirschsprung bisa ditangani melalui anus tanpa perlu membuka perut pasien," tulis Dr Levitt.
Dengan diagnosa, intervensi, dan perawatan yang tepat, penyakit ini tidak akan berdampak panjang dan kemampuan usus untuk mendorong dan mengeluarkan hasil pencernaannya akan normal kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.