Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2017, 04:55 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Sekelompok peneliti baru saja menemukan katak jenis baru di hutan Amazon, Ekuador. Uniknya, katak ini memiliki perut sebening kaca yang memperlihatkan seluruh organ di dalam tubuhnya, termasuk jantung yang berwarna merah gelap.

Dinamakan Hyalinobatrachium yaku, para peneliti berkata bahwa walaupun semua katak di dalam genus Hyalinobatrachium memiliki perut yang bening, tetapi H yaku adalah satu di antara tiga spesies yang benar-benar mengekspos jantungnya.

(Baca juga: Katak Sebesar Ayam dari Enrekang Ini Buktikan Kekayaan Fauna Nusantara)

Dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys, para peneliti mendeskripsikan hasil penemuan tersebut. Mereka berkata bahwa membedakan katak Hyalinobatrachium cukup sulit untuk dilakukan karena hewan-hewan ini memiliki fisik serupa satu sama lain.

H yaku berukuran sekitar 21 milimeter dan 37 persen dari panjang tersebut adalah kepala. Ketika dewasa, spesies baru ini akan berwarna hijau apel hingga hijau kekuningan dengan bintik-bintik kuning. Satu-satunya pembeda pada H yaku adalah bintik-bintik hijau di punggung dan suara yang unik.

Berdasarkan analisa DNA, saudara terdekat dari H yaku adalah H pellucidum, katak kaca lain yang juga dapat ditemukan di Ekuador dan Peru.

Spesies ini ditemukan oleh para peneliti di tiga titik dataran rendah hutan Amazon Ekuador sebelah timur laut. Mereka hidup pada ketinggian sekitar 300 hingga 350 meter. Namun, karena adanya jarak sejauh 110 kilometer di antara kedua titik penemuan, para peneliti menduga bahwa spesies ini bisa tersebar lebih jauh dari yang diduga.

Para peneliti menulis bahwa karena katak-katak ini hidup di dalam pohon, mereka menjadi lebih sulit untuk ditemukan. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa sebenarnya, jumlah mereka sangat banyak di area hutan Amazon meski pun baru dideteksi belakangan.

(Baca juga: Masuk Daftar 10 Spesies Baru 2017, Inilah Keunikan Tikus Akar Sulawesi)

Sayangnya, keberadaan H yaku dan spesies lain yang belum ditemukan sedang terancam.

Diungkapkan dalam studi tersebut, para peneliti mengkhawatirkan rencana pemerintah Ekuador yang ingin memperluas pengambilan minyak di negara tersebut. Operasi tersebut bisa mencemari sungai-sungai lokal dan merusak habitat katak. Sementara itu, pembangunan jalan akan mengisolasi populasi katak dan satwa Amazon lain sehingga risiko kepunahan pun meningkat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com