Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2017, 03:55 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Sebelumnya, Kompas.com pernah mengulas bagaimana puasa dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini karena kebiasaan orang berpuasa yang makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka, tanpa aktivitas yang cukup. Alhasil, metabolisme pun rusak dan berat badan naik ketika puasa telah berakhir.

(Baca juga: Mengapa Puasa Malah Bikin Anda Tambah Gendut?)

Sebenarnya, perlukah kita makan banyak pada saat sahur dan berbuka agar tidak kelaparan selama puasa?

Dokter Samuel Oetoro, SpGK, menjawab pertanyaan ini. Dengan segera, dia menegaskan bahwa jumlah makanan harus seperti biasanya.

Diwawancarai oleh Kompas.com via telepon pada hari Selasa (30/5/2017), dokter Samuel berkata bahwa jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai kebutuhan karena setiap orang berbeda. “Anda dengan saya pun berbeda jumlahnya,” ucapnya.

Jumlah yang direkomendasikan oleh dokter Samuel adalah seperti sehari-hari sebelum puasa. Namun, jumlah tersebut juga tidak boleh menyebabkan berat badan naik atau turun. “Jadi, berat badannya stabil,” katanya.

Menurut dia, yang menjadi esensi dari menu sahur yang tidak membuat lapar bukanlah pada jumlahnya, tetapi pada kandungan nutrisinya yang lengkap dan kompleks.

Untuk mengetahuinya, silahkan baca artikel ini: Sahur dengan Nasi, Mi Instan, dan Telur? Jangan Dilakukan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau