Menurut para peneliti itu, trotoar sejuk dan atap hijau terbukti menjadi kebijakan dengan biaya paling efisien untuk diimplementasikan.
Pengubahan 20 persen atap kota dan setengah trotoar menjadi bentuk yang lebih sejuk akan menghemat 12 kali biaya pemasangan dan perawatan untuk energi dan lainnya.
Perubahan itu juga diprediksi dapat mereduksi temperatur udara sebesar 0,8 derajat celsius, hampir setengah lebih rendah.
Rohiton Emmanuel, profesor desain berkelanjutan dari Glasgow Caledonian University mengatakan, riset itu akan membantu pengambil kebijakan menyusun strategi.
"Sangat bagus mendapatkan gambaran secara ekonomi tentang dampak mitigasi pulau panas," katanya seperti dikutip Seeker, Minggu (29/5/2017).
Tol mengungkapkan, riset memberi gambaran bahwa usaha memerangi perubahan iklim di tingkat lokal tetap akan berdampak.
"Bahkan ketika usaha global gagal, kami menunjukkan bahwa kebijakan lokal masih dapat memiliki dampak positif," kata Tol dalam pernyataannya.
"Manfaat terbesar untuk mengurangi dampak perubahan iklim dicapai ketika tindakan global dan lokal diterapkan bersama-sama," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.