KOMPAS.com - Puasa bukan alasan untuk berhenti sementara dari upaya meraih tujuan fitness, baik menurunkan berat badan, menaikkan massa otot, ataupun meraih perut sixpack.
Namun, Michael Triangto, dokter spesialis keolahragaan, megungkapkan, saat puasa, pengaturan waktu latihan serta makan harus diperhatikan.
Meski latihan beban pada siang dan sore hari tak dilarang, hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Sebab, saat itu kadar glukosa tubuh sedang rendah.
"Nanti terlalu capek, malah jadi lemas, atau jadi dehidrasi kan malah bahaya. Pada waktu puasa kan enggak boleh minum," ungkapnya.
Triangto mengatakan, latihan beban sebaiknya dilakukan pada malam hari, beberapa saat setelah berbuka puasa. Kecukupan cairan perlu diperhatikan.
"Jangan nanti pada saat menjelang sahur terus minum sebanyak-banyaknya. Kan enggak nyaman juga perutnya. Jadi mulai dicicil dari buka dan latihan," jelasnya
.
Pembangunan massa otot memerlukan asupan protein. Saat puasa, waktu untuk mengonsumsi protein dalam jumlah tinggi perlu diperhatikan.
"Tinggal pakai whey protein kalau mau bentuk badan. Bisa saat berbuka, kalau sahur enggak perlu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/5/2017).
Saat mengonsumsi protein dalam jumlah besar, tubuh memerlukan air dalam jumlah banyak untuk mencernanya. Jika mengonsumsi protein saat sahur, konsekuensinya adalah kehausan.
"Kalau protein diminum pada saat malam enggak pengaruh besoknya. Kan masih ada cairan yang masuk pada saat malam," ujarnya.
Secara umum, Triangto mengatakan bahwa sebelum berolahraga, seseorang harus menentukan tujuannya terlebih dahulu. Bila bukan atlit, olahraga berlebihan justru tidak mendatangkan kesehatan.
"Kalau orang awam, enggak dapat uang dari situ lalu rusak badannya, pantas enggak menghabiskan waktu untuk berlatih tapi akhirnya merusak badan sendiri? Itu yang enggak terpikirikan oleh orang," ujar Michael.
Saat bulan Ramadan, Michael lebih menyarankan melakukan olahraga ringan setelah sahur. Seperti jalan cepat mengelilingi kompleks. Selain kesehatan tubuh, keharmonisan keluarga juga didapatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.