Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2017, 14:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Menurut Stephen Hawking, seorang fisikawan teori, manusia hanya punya waktu 100 tahun untuk menyelematkan diri dan pindah ke planet lain.

Dia berkata bahwa dengan adanya perubahan iklim, pandemik mematikan, dan ledakan pertumbuhan populasi; waktu kita untuk tinggal di bumi hanya tinggal sedikit.

Namun, bagaimana bila semua faktor yang disebutkan oleh Hawking tidak terjadi? Harus diakui bahwa bumi tidak akan ada selama-lamanya. Tanpa campur tangan manusia sekalipun, ada empat skenario kiamat menurut sains:

1. Serangan asteroid

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti mengestimasi bahwa serangan asteroid berukuran satu kilometer dapat memenuhi langit dengan puing-puing yang dapat memblokir matahari selama berbuan-bulan.

Sementara itu, asteroid berukuran 10 kilometer yang dialami oleh dinosaurus akan menyebakan kepunahan yang akan terasa hingga jutaan tahun kemudian.

Namun, Anda tidak perlu terlalu paranoid terhadap hal ini. Menurut para peneliti, kemungkinan terjadinya serangan asteroid yang dapat menyebabkan kepunahan hanya satu dalam beberapa miliar tahun.

2. Semburan sinar gamma

Para astronomer telah lama mengamati cahaya terang dari galaksi lain yang disebabkan oleh bintang yang bertabrakan atau pembentukan lubang hitam. Menurut perkiraan mereka, energi dari cahaya tersebut sama dengan ratusan bom nuklir.

Bayangkan jika hal ini terjadi di galaksi kita. Diungkapkan oleh para peneliti dalam International Journal of Astrology, semburan sinar gamma sekitar 440 juta tahun yang lalu mengapus lapisan ozon dari permukaan bumi dan menyebabkan kematian semua organisme kelautan.

Akan tetapi, sama seperti skenario sebelumnya, terjadinya semburan sinar gamma ke bumi hanya terjadi sekali setiap satu juta tahun.

3. Letusan supervolkano

Tahukah Anda, di bawah Yellowstone National Park, Wyoming ada supervolcano terbesar di dunia? Jika supervolcano ini meletus, akibatnya akan 10.000 kali lebih besar dari letusan gunung St.Helen di tahun 1980 yang menghancurkan hutan dan membunuh puluhan orang.

Selain itu, letusan supervolcano akan menyemburkan banyak kotoran ke atmosfer yang akan dirasakan seluruh dunia.

Untungnya, kemungkinan terjadinya letusan ini dalam setahun sangat kecil. US Geological Survey meletakkan perkiraan mereka pada angka 0,00014 persen.

4. Matahari yang memuai dan membakar bumi

Pada saat ini, matahari hanyalah bintang katai kuning yang membara hangat bagi bumi. Namun, ketika hidrogen pada pusatnya habis (sekitar 7 miliar tahun lagi), matahari akan menggembung menjadi raksasa merah yang mengambil tempat bumi mengorbit.

Para peneliti masih belum yakin bila bumi akan ditelan matahari atau tidak jika hal ini terjadi. Sebab, matahari akan kehilangan beratnya dalam proses tersebut dan tarikan gravitasinya terhadap bumi akan berkurang. Walaupun demikian, peningkatan temperatur yang drastis masih mengancam akan membakar bumi dan seluruh penduduknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau