KOMPAS.com - Tidak mungkin menjadi gemuk sekaligus sehat. Kegemukan pasti akan meningkatkan risiko penyakit.
Demikian hasil studi yang disampaikan di European Congress on Obesity bulan ini.
Studi ini bukan untuk mendiskriminasi orang yang mengalami kegemukan tetapi menjadi panggilan bagi orang tersebut, sekaligus tenaga medis, pakar gizi, dan lainnya untuk sadar.
Peneliti dari University of Birmingham adalah yang melakukan studi itu. Mereka melihat data pasien dari tahun 1995 - 2015 untuk mengofirmasi mitos "gemuk tapi sehat".
Pasien yang diteliti adalah mereka yang memilki indeks massa tubuh 30 atau lebih dan tidak punya sejarah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggu, dan diabetes.
Studi menemukan, pasiesn yang diteliti berisiko lebih tinggi terkena sekarang jantung, stroke, dan gagal jantung dibanding orang normal.
Mike Krapton dari British Hearth Foundation menanggapi studi mengatakan, "Tak jarang riset dalam skala dan magnitudo tersebut mampu mengklarifikasi mitos tua."
"Temuan ini harus ditanggapi sangat serius dan saya mendorong para profesional kesehatan bergerak," jelas Krapton seperti dikutip BBC, Rabu (17/5/2017).
Mike menambahkan, "Sebelumnya kita selalu berpikir bahwa kelebihan berat badan memicu penyakit jantung dan stroke karena meningkatkan tekanan darah dan kolesterol."
"Yang baru dari studi ini bagi saya adalah menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas tetap berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung walaupun mereka tampak sehat," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.