Setelah 20 Tahun Lebih, Identitas "Baby Louie" Akhirnya Terungkap

Kompas.com - 12/05/2017, 08:16 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber seeker

KOMPAS.com -- Pada akhir tahun ’80-an dan awal ’90-an, para petani di Henan, China menemukan ribuan batu berisi telur dinosaurus dan menjualnya ke luar negeri.

Tanpa mereka ketahui, ternyata salah satu dari bebatuan tersebut berisi fosil dinosaurus kecil berukuran sekitar 38 sentimeter yang kemudian dinamakan "Baby Louie" untuk menghormati fotografer yang mengabadikan fosil tersebut, Louis Psyhoyos.

Selama beberapa dekade lamanya, para peneliti tidak mengetahui secara pasti mengenai Baby Louie. Mereka hanya tahu bahwa fosil tersebut sejenis oviraptorosaur, dinosaurus burung yang berkaki dua, hingga sebuah studi terbaru mengenai Baby Louie dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

(Baca juga: Bukti Baru Ungkap Masa Lalu Hutan Amazon)

Para penulis laporan tersebut berkata bahwa pengeksporan Baby Louie dari China sebenarnya ilegal. Oleh karena itu, mereka harus menunggu hingga fosil tersebut dikembalikan ke China pada tahun 2013 untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka.

Di bawah pimpinan Hanyong Pu dari Henan Geological Museum, rumah baru Baby Louie, dan paleontologis Darla Zelenitsky dari University of Calgary, tim peneliti menemukan bahwa dinosaurus tersebut merupakan spesies baru dari oviraptorosaur raksasa.

Mereka juga memberikan nama baru untuk Baby Louie, yaitu Beibeilong sinensis yang berarti bayi naga.

Zelenitsky mengatakan, Baby Louie kemungkinan besar adalah seekor omnivora yang memakan daging dan tumbuhan. Dia mempunyai rahang yang sangat kuat dan kokoh, tetapi tidak bergigi.

Lalu, karena tulang Baby Louie tampak sempurna, dinosaurus tersebut kemungkinan besar sudah di tahap akhir inkubasi dan akan segera menetas.

(Baca juga: Tanda Kehidupan Tertua Buktikan Prediksi Charles Darwin)

Menurut para peneliti, keluarga Baby Louie hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu. Dengan ukuran telur yang mencapai 38 sentimeter dan berat hampir lima kilogram, dia dan saudara-saudaranya yang berjumlah dua lusin atau lebih disimpan oleh ibu mereka dalam sarang yang lebih besar dari roda truk modern.

“Orangtuanya kemungkinan besar duduk di tengah-tengah sarang, melindungi dan menutupi telur-telurnya dengan lengan dan tubuh yang berbulu. Pasti sangat luar biasa bila kita dapat melihat hewan dengan berat tiga ton seperti ibu Baby Louie duduk di sarangnya,” kata Zelenitsky.

Sayangnya, kedamaian keluarga Baby Louie terganggu oleh hadirnya banjir yang merusak sarang dan membunuh Baby Louie bersama saudara-saudaranya. Hingga sekarang, para peneliti masih belum mengetahui nasib orangtua Baby Louie setelah banjir tersebut.

Namun, jika sempat menetas, Baby Louie dan saudaranya-saudaranya akan mencapai berat empat kilogram dan langsung mampu menghidupi dirinya sendiri. Lalu, ketika sudah dewasa, mereka akan bisa mencapai panjang delapan meter.

Walaupun penemuan fosil B sinensis di masa kini cukup langka, tetapi para peneliti percaya bahwa spesies tersebut sangat umum ditemukan pada masa awal Late Cretaceous.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau