Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rambut Beruban Saat Tambah Tua? Ini Alasan Ilmiahnya

Kompas.com - 10/05/2017, 19:38 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, rambut menjadi beruban dan kepala membotak. Manusia menerimanya sebagai sebuah kewajaran.

Namun, nasib menjadi tua dan beruban itu di masa depan mungkin bia dihindari. Caranya tak dengan mengecat hitam, tetapi dengan pendekatan genetika.

Ilmuwan baru-baru ini mengungkap sebab musabab uban dan kebotakan. Lu Le dan timnya dari Southwestern Medical Center di University of Texas mempelajari dua jenis protein, KROX20 dan stem cell factor (SCF).

Dengan melakukan eksperimen pada tikus, Le menemukan, KROX20 berfungsi dalam pembentukan batang rambut. Sementara, SCF berguna memacu pembentukan pigmen.

Jika kedua protein itu bekerja normal, maka rambut sehat dan berwarna sempurna (hitam, coklat, maupun pirang) akan terbentuk.

Namun, ketika Le dan timnya menghapus KROX20, rambut tikus tidak tumbuh dan menjadi botak. Sementara, ketika Le menghapus SCF, ranbut berubah warna jadi putih.

Penemuan ini sempat membuat Le terkejut. Pasalnya, ia sebenarnya sedang mempelajari peran KROX20 dalam penyakit neurofibromatosis tipe 1, penyakit genetik langka yang menyebabkan tumor saraf.

"Dengan pengetahuan ini, kami berharap bisa mengembangkan senyawa yang bisa mengaktifkan gen penghasil folikel rambut sehingga bisa mengatasi masalah ini," kata Le seperti dikutip IFLScience, Senin (9/5/2017).

Penelitian selanjutnya yang dibutuhkan adalah penyebab penurunan fungsi KROX20 dalam sel dan SCF pada gen seiring penuaan.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com