Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terbakar, Lahan Gambut di Sumsel Kini Ditanami Kembali

Kompas.com - 09/05/2017, 18:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memimpin kegiatan restorasi atau penanaman kembali area lahan gambut seluas 20 hektar di Desa Sepucuk, Kayuagung, Kabuoaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (9/5/2017).

Lahan yang ditanam diketahui adalah lahan yang beberapa tahun lalu sempat terbakar dan menyebabkan musnahnya seluruh jenis tanamam yang ada di area tersebut.

Restorasi area gambut yang dipimpin Alex merupakan bagian dari kegiatan South Sumatera-Bonn Challenge Asia Pasific Regional High Level Roudtable Meeting yang diselenggarakan di Sumatera Selatan pada 9-10 Mei 2017.

Dengan melibatkan 81 delegasi dari 30 negara, tercatat 100 bibit pohon dari berbagai jenis yang ditanam. Seluruhnya merupakan bibit dari pohon khas lahan gambut, seperti ramin, jelutung, punak, perupuk, dan pulai rawa.

Ditemui usai kegiatan, Alex menyatakan, restorasi area gambut di Kabupaten OKI merupakan komitmen Pemprov Sumsel yang sudah menandatangi keikutsertaan dalam Bonn Challenge.

Menurut Alex, lahan yang direstorasi adalah lahan yang sempat mengalami kebakaran hebat pada tahun 1997 dan 2006.

"Selama sepuluh tahun ini kita mencari jenis pohon apa saja yang cocok untuk ditanam dan akhirnya kita berhasil menemukan metodenya. Perlu sepuluh tahun untuk memilihkannya dan kalau kebakar sejam habis. Karena itu ini perlu kita semua jaga sama-sama," kata Alex.

Bonn Challenge pertama kali diprakarsai dengan adanya pertemuan tingkat Menteri Lingkungan Hidup dari berbagai negara dalam International Union for Conservation Nature (lUCN) di tahun 2011 di Bonn, Jerman.

Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen untuk merestorasi 150 juta hektar hutan dunia sampai dengan tahun 2020. Tujuannya adalah untuk mengurangi pemanasan global akibat efek gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim dunia.

Sampai saat ini, Bonn Challenge tercatat telah merestorasi lebih dari 50 juta hektar hutan dan lahan yang terdegradasi di Rwanda, El Savador, Kosta Rika, Guatemala, Kongo, Uganda, Kolombia, dan Ethiopia.

Khusus di Indonesia, kegiatan yang dilaksanakan di OKI, Sumsel, merupakan yang pertama kalinya. Bupati OKI Iskandar menyatakan secara keseluruhan ada 1.000 hektar lahan di Sumsel yang akan direstorasi selama beberapa tahun ke depan. Seluruhnya berada di kabupaten yang dipimpinnnya.

"Apa yang sudah dilakukan ini bukan hanya untuk Ogan Komering Ilir, bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk dunia. Kita berambisi agar lahan yang direstorasi ini normal dan menjadi hutan belantara kenbali," ucap Iskandar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com