KOMPAS.com - Merayakan hari ulang tahun ke-165, Kebun Raya Cibodas meluncurkan taman tematik baru. Bernama Taman Liana, taman tersebut berisi koleksi tanaman merambat nusantara.
"Kami ingin mengenalkan habitus tanaman di Indonesia. Tanaman punya beragam habitus, salah satunya yang merambat," kata Agus Suhatman, Kepala Kebun Raya Cibodas.
Liana merupakan tanaman yang merambat pada pohon lain untuk mendapatkan sinar matahari. Namun demikian, tanaman itu tidak bersifat parasit. Akarnya tertanam di dalam tanah.
Agus mengatakan, pembuatan taman tematik adalah upaya untuk mengajak masyarakat mengenal liana lebih dalam secara menarik.
Taman memiliki lorong liana yang bisa disusuri. Menyusuri lorong tersebut, pengunjung bisa melihat 24 suku, 38 marga, 30 jenis, dan 36 jenis yang belum teridentifikasi dati 126 spesimen yang ada.
Taman yang akan memiliki luas 1.200 meter persegi itu menampung seluruh tanaman liana hasil ekspedisi peneliti ke Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi Tengah.
Sejumlah liana dibiarkan merambat di media tiang sementara yang lain diletakkan di tepi kolam kecil dengan latar belakang air terjun.
"Kami berusaha menyajikan sebaik munghkin sehingga siapa pun yang datang akan jatuh cinta pada liana," ungkap Agus usai pembukaan Taman Liana pada Selasa (11/4/2017).
Peneliti di Kebun Raya Cibodas, Muhammad Imam Surya, mengatakan bahwa liana sebenarnya akrab dengan masyarakat walaupun istilahnya sendiri belum dikenal.
Jenis Arcanerisia flava atau yang dikenal dengan nama punyur puut misalnya, telah dimanfaatkan masyarakat Jawa barat untuk obat luka.
Di taman Liana, pengunjung juga bisa menikmati sejumlah liana unik. Salah satunya tanaman katsura yang memiliki daun berbentuk hati dan buah berwarna merah.
"Ada juga tanaman liana kelompok rubus atau raspberry. Di Taman Liana, kita akan tahu bahwa raspberry itu bukan buah impor. Kita juga punya," kata Imam.
Dengan adanya Taman Liana, maka Kebun raya Cibodas sudah punya 20 taman tematik. Sebelumnya, telah dibuka taman tematik sakura, kantung semar, anggrek, tanaman obat, dan lainnya.
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, mengungkapkan bahwa taman tematik adalah salah satu inovasi kebun raya.
"Ini salah satu inovasi pelayanan publik. Kita berupaya agar generasi muda mengetahui koleksi tanaman. Kita juga berupaya agar kebun raya bisa menjadi ruang publik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.