Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2017, 19:20 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Bulan Maret lalu, Minor Planet Center di International Astronomical Union (IAU) mengumumkan nama-nama baru asteroid di tata surya. Yang membanggakan, salah satu nama asteroid itu diambil dari nama orang Indonesia, Premana Premadi.

Nana, demikian sapaan akrabnya, adalah kosmolog dari jurusan Astronomi, InstitutTeknologi Bandung (ITB). Dia mengajar astrofisika dan kosmologi serta turut mempopulerkan astronomi dengan jadi anggota Universe Awareness (UNAWE) dan mendirikan UNAWE Indonesia.

Selain itu, dia juga berperan memperjuangkan nasib penderita penyakit langka Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), suatu penyakit yang menggerogoti kemampuan saraf motorik. Ia memprakarsai berdirinya Asosiasi ALS Indonesia sebagai wadah berbagi sesama penderita.

Asteroid yang menggunakan namanya adalah (12937) Premadi. Asteroid itu sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 24 September 1964 C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld, astronom dari Universitas Leiden, Belanda. Namun sekian lama asteroid itu hanya dinamai dengan angka.

Nana mengungkapkan bahwa dirinya terkejut mengetahui namanya diabadikan sebagai nama asteroid. "Saya juga suprised banget kok. Senang dan terharu dapat acknowledgement ini," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (5/4/2017).

"Yang bikin saya sangat terharu adalah salah satu penemunya, almarhum Ingrid van Houten-Groeneveld, saya kenal. Dulu saya agak sering ke Leiden, urusan riset ekstragalaksi dan pekerjaan UNAWE. Jadi ada kesempatan-kesempatan ketemu beliau. Juga ketemu di konferensi di Prague seingat saya," imbuhnya.

Asteroid Premadi punya diameter 10.584 kilometer. Benda langit kecil itu terletak di Sabuk Utama Asteroid, sebuah wilayah padat asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Dia bertetangga dengan asteroid Vesta, asteroid terbesar di tata surya.

Nana bukan satu-satunya ilmuwan Indonesia yang diabadikan jadi nama asteroid. Rekannya di ITB yaitu Bambang Hidayat, Moedji Raharto dan Taufik Hidayat juga diabadikan sebagai nama asteroid. Dia angkasa, ada juga asteroid bernama Bali dan Merapi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com