Hampir semua orang pernah mengalami sulit tidur terutama ketika mereka sedang mengalami masalah pelik.
Tapi, jika Anda secara konsisten sulit tidur di malam hari karena terus cemas atas masalah yang itu-itu saja (misalnya uang), atau malah tidak ada sebab khusus dari kecemasan yang Anda rasakan, bisa saja Anda menderita GAD dan perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Otot kaku
Otot kaku atau Anda sering melakukan gerakan yang menyebabkan otot tegang seperti mengatupkan rahang dengan keras, mengepalkan tinju, atau meregangkan otot-otot seluruh tubuh, adalah salah satu ciri gangguan kecemasan. Gejala ini bisa berlangsung tanpa yang bersangkutan menyadarinya.
Olahraga teratur dapat membantu mengontrol ketegangan otot. Namun, ketegangan mungkin akan timbul lagi jika gangguan kecemasan kambuh.
Masalah pencernaan
Kecemasan berawal dari pikiran dan sering memanifestasikan dirinya melalui gejala fisik, misalnya masalah pencernaan kronis. "Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), yang ditandai dengan sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit, dan/atau diare, pada dasarnya adalah kecemasan dalam saluran pencernaan," kata Winston.
IBS tidak selalu disebabkan oleh gangguan kecemasan. Tetapi, keduanya sering terjadi bersamaan dan bisa memperburuk satu sama lain. Usus sangat sensitif terhadap stres dan begitu juga sebaliknya, masalah pencernaan kronis sering membuat orang cemas.
Serangan panik
Manifestasi serangan panik bisa begitu menakutkan. Tiba-tiba Anda dicekam perasaan takut yang luar biasa, membuat Anda merasa tidak berdaya dan panik.
Serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit, disertai dengan gejala fisik seperti napas memburu, jantung berdebar kencang, kesemutan atau tangan mati rasa, berkeringat, lemas atau pusing, nyeri dada, sakit perut dan merasa panas atau dingin.
Serangan panik tidak selalu berkaitan dengan gangguan kecemasan. Tetapi, jika terjadi berulang kali, mungkin itu termasuk kategori gangguan mental yang bernama gangguan panik.
Orang dengan gangguan panik hidup dalam ketakutan tentang kapan, di mana, dan mengapa serangan mereka yang berikutnya mungkin terjadi. Mereka cenderung menghindari tempat-tempat di mana pernah terjadi serangan di masa lalu.
Kilas balik
Sering mengalami kilas balik kejadian yang membuat trauma, adalah ciri gangguan stres pasca-trauma (PTSD).