Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Perbesaran Payudara Bisa Sebabkan Kanker Langka

Kompas.com - 23/03/2017, 21:10 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

Beberapa dokter bedah plastik merasa bahwa implan bertekstur mencegah pembentukan jaringan parut.

Implan bertekstur cenderung lebih kaku dan mungkin lebih ideal untuk orang yang ingin impan dengan bentuk lebih berbeda.

Mengapa menimbulkan risiko kanker lebih tinggi?

FDA mengatakan, belum tahu mengapa risiko tampaknya lebih tinggi pada implan bertekstur. ASPS sedang bekerja sama dengan FDA di mana para dokter dapat melaporkan kasus yang dicurigai ALCL dari implan payudara agar para dokter mempelajari lebih lanjut.

Beberapa riset menemukan, implan bertekstur cenderung membangun pelapisan bakteri dibandingkan implan lembut yang mungkin meningkatkan risiko infeksi, kanker atau kegagalan implan.

Namun hubungan ini belum jelas. FDA mengatakan masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk mengerti peranannya.

Apa lagi yang harus diketahui?
Gejala-gejala implan payudara yang berhubungan dengan ALCL adalah bengkak persisten atau nyeri di sekitar implan.

Gejala-gejala itu sering muncul bertahun-tahun setelah prosedur implan pertama kali dilakukan.

Kanker ini jarang, tetapi wanita harus menyadari fakta bahwa FDA tak mempertimbangkan implan payudara sebagai prosedur yang berlangsung seumur hidup.

"Masa hidup implan itu bervariasi tergantung pemakainya," kata Gretchen Burns, konsultan juru rawat di Center for Devices and Radiological Health (CDRH) di FDA. 

"Semua wanita dengan implan payudara bakal menghadapi operasi tambahan dan tak ada yang tahu kapan," katanya.

FDA memperingatkan bahwa semakin lama wanita memiliki implan payudara, semakin tinggi kemungkinan terjadi komplikasi dan operasi lanjutan. Sedikit wanita tetap memiliki implan aslinya selama 20 hingga 30 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber time.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com