Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2017, 13:11 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa diperkirakan satu dari sepuluh orang akan memiliki batu ginjal untuk seumur hidupnya?

Studi terbaru menunjukkan bahwa tingkat kasus batu ginjal sedang berkembang dengan pesat, sebagian karena orang tidak paham bagaimana batu ginjal bisa terjadi.

National Kidney Foundation bekerja sama dengan Dr. Allan Jhagroo, spesialis batu ginjal di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health , untuk membantu Anda bebas batu ginjal, sekaligus membongkar beberapa mitos tentang batu ginjal.

1. Jangan anggap enteng keringat yang keluar

Sauna, hot yoga dan olahraga berat mungkin baik untuk kesehatan Anda, tetapi juga dapat menyebabkan batu ginjal. Mengapa?

Kehilangan cairan melalui keringat dapat menyebabkan produksi urin berkurang. Semakin banyak Anda berkeringat, semakin sedikit Anda buang air kecil.

Itulah yang dapat meningkatkan risiko untuk batu mineral mengendap dan terakumulasi di ginjal dan saluran kemih.

Saran: Minum banyak air putih. Salah satu langkah terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menghindari batu ginjal adalah untuk minum banyak air putih.

Sehingga, jumlah urin tetap terjaga dan Anda lebih sering berkemih. Perbanyak minum terutama ketika Anda banyak berkeringat.

2. Bukan sekadar soal oksalat

Secara alami, oksalat ditemukan dalam banyak makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, cokelat dan teh.

Beberapa contoh makanan tinggi oksalat adalah kacang, bayam, bit, cokelat dan ubi jalar.

Asupan moderat makanan ini, mungkin bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki batu kalsium oksalat, jenis batu ginjal yang paling umum.

Ada kesalahpahaman yang mengatakan bahwa mengurangi makanan kaya oksalat kan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal kalsium oksalat.

Secara teori, ini mungkin benar. Tapi, ini bukan langkah cerdas dilihat dari perspektif kesehatan secara keseluruhan.

Kebanyakan batu ginjal terbentuk ketika oksalat mengikat kalsium sementara urin diproduksi oleh ginjal.

Saran: Konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan oksalat bersama-sama. Oksalat dan kalsium lebih mungkin untuk mengikat satu sama lain di perut dan usus sebelum ginjal mulai mengolahnya. Walhasil, kecil kemungkinan batu ginjal kalsium oksalat terbentuk.

3. Kalsium bukan musuh

Tetapi, cenderung mendapatkan reputasi yang buruk. "Saya masih mendapat pasien yang bertanya-tanya mengapa mereka mengalami batu ginjal berulang, meskipun sudah mengurangi asupan kalsium," kata Dr Jhagroo.

"Bahkan, ada pasien yang mengatakan bahwa anjuran mengurangi kalsium, mereka dapat dari dokter lain yang mereka kunjungi."

Padahal, pola makan rendah kalsium sebenarnya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu ginjal.

Saran: Tetap jaga asupan kalsium pada batas yang dianjurkan. Kurangi sodium dan pasangkan makanan kaya kalsium dengan makanan kaya oksalat.

4. Satu kali belum tentu selesai selamanya

Menderita batu ginjal sering digambarkan sebagai salah satu pengalaman yang paling menyakitkan tapi sayangnya, satu kali penderitaan kadang seolah belum cukup.

Penelitian menunjukkan bahwa menderita batu ginjal satu kali bisa meningkatkan risiko kejadian yang sama berulang.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Jhagroo menunjukkan, banyak orang yang pernah menderita batu ginjal tidak mengindahkan saran dari dokter spesialis mereka.

Sekitar 15 persen pasien batu ginjal tidak menebus obat yang diresepkan dan 41 persen tidak mengikuti saran pola makan yang diberikan dokter. Akibatnya, mereka menderita batu ginjal berulang.

Saran: Tanpa obat yang tepat dan penyesuaian pola makan, batu ginjal bisa tervmbentuk kembali. Batu ginjal berulang juga bisa menjadi indikator adanya masalah lain, termasuk penyakit ginjal.

5. Lemon adalah sahabat

Obat yang dianjurkan dokter memang penting untuk dikonsumsi tapi semua itu tak ada artinya jika tak diikuti perubahan gaya hidup, terutama pola makan. Seringkali, satu perubahan kecil, bisa bermanfaat besar.

Saran: Lain kali Anda melihat buah atau sari lemon atau sitrus, ingatlah ginjal Anda. Mungkin, Anda tidak suka rasanya yang asam tapi lemon, sitrus dan buah tinggi sitrat lainnya memiliki manfaat mencegah batu ginjal.

Jika Anda menyukai minuman lemon, waspadai kandungan gulanya karena dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Lebih baik pilih minuman bebas gula, atau membuatnya sendiri di rumah dengan mwnggunakan gula pengganti jika diperlukan.

"Sitrat dalam urin dapat mencegah kalsium saling mengikat dengan konstituen lain yang menyebabkan batu ginjal," kata Dr. Jhagroo.

6. Tidak semua batu ginjal diciptakan sama

Selain batu kalsium oksalat, ada batu ginjal jenis lain seperti batu asam urat. Daging merah, jeroan dan kerang memiliki senyawa kimia alami yang disebut purin dalam kadar tinggi.

"Asupan tinggi purin akan meningkatkan produksi asam urat dan membebani ginjal karena harus mengekskresi asam dalam jumlah lebih banyak," kata Dr. Jhagroo.

Ekskresi asam urat yang lebih tinggi menyebabkan pH urin turun. Artinya, urin menjadi lebih asam.

Konsentrasi asam yang tinggi pada urin akan memudahkan terbentuknya batu ginjal asam urat.

Saran: Kurangi makanan tinggi purin dan terapkan pola makan sehat terdiri dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan produk susu rendah lemak.

Batasi makanan dan minuman bergula tinggi, terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi. Batasi alkohol karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau