Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Gambaran Kehebatan Kereta Hyperloop Pertama di Dunia yang Diuji Coba

Kompas.com - 10/03/2017, 19:35 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Rencana Hyperloop Transportation Technology untuk melakukan feasibility study di Indonesia membuat teknologi kereta hyperloop menjadi perbincangan. Transportasi generasi ke-5 itu digadang bisa menghubungkan Jakarta ke Yogyakarta hanya dalam 25 menit.

Pertanyaan utama adalah, sampai di mana sebenarnya pengembangan teknologi hyperloop itu sendiri? Siapa saja yang sudah punya hyperloop di dunia? Jika Indonesia mengembangkan, maka berapa biaya yang dibutuhkan untuk kapsul dan jalurnya?

Belum mengenal hyperloop? Baca di artikel Mengenal Kereta Hyperloop, Bagaimana Bisa Bergerak Setara Kecepatan Suara?

Menjawab pertanyaan tersebut, hal utama yang harus diketahui, tak ada satu pun negara di dunia yang sudah punya kereta kapsul hyperloop untuk mengangkut manusia. Hingga 5 tahun setelah Elon Musk menggagas kereta di ruang semivakum ini, hyperloop masih pada taraf pengembangan.

Namun, riset dan pengembangan yang dilakukan oleh universitas dan industri menunjukkan kemajuan. Riset yang dilakukan beragam, ada yang menyorot aspek kemagnetan, konstruksi pilar, hingga desain kapsul.

Massachusets Institute of Technology (MIT) misalnya, melakukan riset desain kapsul yang efektif. Mahasiswa S-3 MIT fokus pada desain magnet pada kereta kapsul yang memungkinkannya bergerak dengan kecepatan tinggi serta mengerem dengan akurat tanpa mengurangi kenyamanan.

Kapsul rancangan MIT dipamerkan dalam kompetisi yang digelar di markas Space X, perusahaan teknologi milik Elon Musk, pada Januari lalu. Sebagai yang mempelopori riset hyperloop, SpaceX bakal menggelar 2 kompetisi kereta hyperloop tahun ini.

Dikutip dari situs webnya, MIT juga telah menguji coba hyperloop mini. Prototipe kapsul dijalankan pada tabung semivakum. Namun, kapsul itu masih dilengkapi roda dan kecepatannya masih 90 km/jam, masih jauh dari kecepatan target yang mencapai 1.200 km per jam.

Hyperloop One, salah satu perusahaan teknologi yang mengembangkan hyperloop, dalam keterangan persnya pada 7 Maret 2017 lalu mengatakan bahwa pihaknya telah membangun jalur sepanjang 500 meter di gurun Nevada.

Selain itu juga melakukan uji coba gerak hyperloop meskipun masih berjalan di atas tanah, belum di jalur layang. Uji coba itu menjadi gambaran hyperloop pertama di dunia serta kehebatan kecepatannya.

Ujicoba yang dilakukan Hyperloop One sendiri cukup berhasil. Prototipe kapsul bisa berjalan dengan kecepatan 186 km/jam, mencapai 2,5 kali gaya gravitasi, serta menempuh jarak 914 meter dalam 1,9 detik. Hasil uji ini menunjukkan, prinsip pengembangan yang diusulkan Musk bisa dijalankan.

Industri dan universitas lain yang mengembangkan hyperloop adalah Hyperloop Transportation Technology (HTT), SpaceX, dan TU Delft. Mereka juga melakukan feasibility study. Selain di Indonesia, HTT juga melakukan penjajakan di Slovakia.

Baca: Transportasi Canggih Kereta Hyperloop, Jarak Jakarta-Yogyakarta Hanya 25 Menit

Biaya pengembangan pastinya mahal. Karena itulah, kolaborasi penting. Sementara, konstruksi hyperloop sendiri menelan dana paling tidak 6 miliar dollar AS untuk jarak dekat. Tapi yang jelas, walaupun mahal dan mungkin tak bisa dinikmati segera, hyperloop bukan angan-angan semata.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com