Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Papua dan Aborigin "Bersaudara", Terpisah 37.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 08/03/2017, 19:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Orang Papua dan Aborigin bukan hanya sama warna kulitnya. Mereka ternyata juga bersaudara, pernah hidup bersama selama ribuan tahun.

Riset genetika mengungkap, kisah kebersamaan orang Papua dan Aborigin dimulai sejak 72.000 tahun lalu, saat keduanya meninggalkan Afrika.

Mereka menjelajah bersama, berburu makanan bersama, mengembangkan alat bersama, bahkan sama-sama kawin mawin dengan jenis manusia purba Neanderthal dan Denisovan.

Hidup bersama selama ribuan tahun, genetika keduanya pun mirip. "Kita bisa mengatakan bahwa secara genetik mereka satu kluster," kata David Lambert, peneliti Griffth University di Australia.

Lambert mengatakan, secara genetik, Aborigin dan Papua lebih satu sama lain dibandingkan dengan grup manusia lainnya di dunia.

Setelah keluar dari Afrika, sekitar 50.000 tahun lalu Papua dan Aborigin bergerak menuju Sahul daratan yang terdiri dari Papua, Australia, dan Tasmania. Mereka memisahkan diri dari Eurasia.

"Tapi Papua dan Aborigin lalu terpisah 37.000 tahun lalu," kata Lambert dalam kuliah umumnya di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Rabu (8/3/2017).

Orang Aborigin bermigrasi menuju Australia. Awalnya mereka hidup di bagian utara benua itu serta mendiami lingkungan gurun. Seiring waktu, mereka menyebar.

Bila dipetakan, Aborigin dan Papua bermigrasi lewat Asia Timur, melalui Samudera Pasifik, menuju Maluku dan Papua hingga berakhir di Australia.

Petunjuk Baru

Lambert mengetahui kisah hidup orang Aborigin dan Papua lewat riset genetika. Penelitian dilakukan dengan menganalisis DNA mitokondria, jenis DNA yang terdapat pada pabrik energi tingkat sel.

Lambert dan timnya mengurutkan dan menganalisis genom 83 orang Aborigin berbahasa Pama-Nyungan dan 25 orang dari dataran tinggi Papua.

Riset itu mengungkap bahwa pemisahan orang Aborigin dan Papua terjadi 8.000 tahun sebelum daratan Papua, Australia, dan Tasmania memisah.

Selain itu, riset juga membantu menyelesaikan perdebatan tentang siapa penghuni Australia pertama. "Aborigin terbukti sebagai manusia yang pertama kali sampai ke Australia," ungkap Lambert.

Konfirmasi itu penting bagi Australia mengingat Aborigin kerap kali termarginalkan. Riset genetika ini bisa jadi rujukan bahwa orang Aborigin pun harus setara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com