KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin ada yang bisa “mengecilkan” suara bersin, namun tak sedikit orang yang menghasilkan suara "a-choo" seperti sedang berteriak dan membuat kaget.
Tetapi, semenyebalkan apapun suara bersin orang lain, ahli menyarankan untuk tidak menghakimi orang-orang tersebut, karena bersin lebih sering tak bisa dikendalikan.
"Bersin adalah refleks yang sangat kuat untuk membersihkan saluran napas bagian atas, sehingga banyak dari kita yang tidak dapat mengendalikan kekuatan bersin," kata Erich Voigt, otolaryngologist dan profesor klinis di Departemen THT di NYU Langone Medical Center.
Semua orang memiliki suara bersin yang berbeda, tergantung pada ukuran tubuh dan kekuatan otot mereka, Dr. Voigt mengatakan.
Selain variasi tubuh, setiap orang memiliki gaya bersin yang berbeda. "Beberapa orang membiarkan kekuatan bersin datang melalui hidung, sementara yang lain mengeluarkan kekuatan melalui mulut, dan beberapa lainnya mengeluarkan dari hidung dan mulut," kata Dr Voigt.
"Masing-masing jenis ini akan menghasilkan suara yang berbeda. Tapi Anda tidak harus mencoba untuk mengubah cara Anda bersin untuk membuatnya lebih tenang, itu tidak layak. Sebab Anda seakan menghalau tubuh untuk membersihkan pernapasan.”
Beberapa tahun yang lalu, ahli saraf memaparkan teori anekdot bahwa kepribadian ternyata memengaruhi cara seseorang bersin.
Logikanya adalah bahwa orang-orang yang bersin dengan suara keras adalah orang yang sangat terbuka, sedang orang-orang yang sering bersin diam-diam kerap pemalu.
Walau begitu, Dr. Voigt tidak berpikir bahwa bersin merupakan cermin kepribadian seseorang, sangat masuk akal bila orang yang pemalu mungkin tidak ingin membuat kebisingan di tempat umum, sehingga mereka memilih untuk bersin diam-diam.
Dengan kata lain, tidak salah bila Anda secara alami bersin dengan suara keras. Hanya, pastikan Anda menutup mulut dengan sapu tangan atau tisu agar kotoran yang keluar dari hidung maupun mulut tidak mengontaminasi sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.