Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2017, 20:52 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber CDC, WHO

KOMPAS.com - Bencana alam bukan monopoli satu negara saja. Contohnya banjir, yang bisa melanda mulai dari negara maju hingga negara berkembang, terutama saat curah hujan mencapai puncaknya.

Terkadang, bukan hanya momen banjirnya yang merugikan, tapi akibat setelahnya yang membahayakan manusia yang terdampak. Pasalnya, banjir membawa kemungkinan banyak penyakit.

Pada musim panas tahun 2005, dua banjir besar terjadi di Mumbai (dahulu Bombay), India, dan New Orleans, AS Dari sudut pandang penyakit menular, apa yang terjadi setelah banjir itu bisa disebut kejadian yang khas.

Mumbai adalah kota dari 18 juta orang, terletak di pantai barat India. Akibat banjir, sekitar 900 manusia dan ribuan hewan mati, dan jutaan mengungsi dari rumah mereka.

New Orleans adalah kota berpenduduk 600.000 orang, terletak di pantai selatan Amerika Serikat dan silang-menyilang dengan segudang saluran air. Jumlah korban tewas ribuan dan seluruh kota perlu dievakuasi.

Kerusakan sistem sanitasi dan kontaminasi air minum adalah hal yang paling dikhawatirkan. Masa inkubasi, yaitu waktu antara ketika orang tersebut terkena air yang terkontaminasi dan gejala penyakit timbul, dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Gejala termasuk demam, kram perut dan diare menjadi hal yang sangat umum waktu itu.

Di negara berkembang, korban terbanyak adalah anak-anak, sejumlah besar dari mereka meninggal karena dehidrasi, kekurangan gizi, komplikasi lainnya, dan kurangnya antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun hampir dua juta anak di seluruh dunia meninggal karena penyakit diare, sebagian besar di bawah usia lima tahun.


Penyakit yang ditularkan melalui air

Berbagai jenis penyakit yang terbawa air, lazim terjadi di berbagai belahan dunia. Misalnya, saat di Mumbai, salah satu penyakit yang terbawa air adalah kolera. New Orleans, muncul kasus hepatitis A.

Kolera adalah infeksi usus akut, disebabkan oleh air minum atau makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio cholerae. Masa inkubasi biasanya dua sampai tiga hari. Gejalanya meliputi diare parah dan muntah.

Hilangnya cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi dan shock. Jika tanpa pengobatan, kematian dapat terjadi dalam beberapa jam.

Pengobatan yang umum adalah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang menggunakan solusi rehidrasi oral. Kasus yang parah mungkin memerlukan cairan infus dan antibiotik.

Hepatitis A adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Masa inkubasi virus hepatitis adalah 15-45 hari, sebelum tanda-tanda pertama penyakit muncul.

Sebagian besar gejalanya mirip dengan flu seperti kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, demam ringan, tinja berwarna pucat, urin berwarna gelap. Kulit dan mata juga bisa menjadi kuning karena hati tidak dapat memroses bilirubin dalam darah.

Pengobatan yang paling umum melibatkan istirahat, menghindari alkohol dan makanan berminyak atau berlemak. Pemulihan memakan waktu tiga sampai enam bulan.

Penyakit lain yang banyak muncul saat dan sesudah banjir adalah leptospirosis, yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi oleh urin hewan, terutama tikus.

Di Mumbai, leptospirosis menyebabkan kematian hampir 150 orang. Gejalanya adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, menggigil dan muntah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga baru saja menambahkan leptospirosis sebagai penyakit yang sangat mungkin muncul pasca Badai Katrina.


Penyakit bawaan vektor

Beberapa minggu setelah banjir di Mumbai, insiden penyakit yang terbawa air semakin berkurang tetapi ada peningkatan kasus penyakit karena vektor.

Penyakit vektor menular akibat dibawa oleh serangga. Penyakit vektor yang banyak terjadi pasca banjir adalah penyakit yang dibawa oleh nyamuk, misalnya malaria. Sesudah banjir, genangan-genangan air yang menetap menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Parasit bermigrasi ke hati pasien dan kemudian memasuki aliran darah, menginfeksi sel-sel darah merah. Masa inkubasi adalah satu sampai tiga minggu.

Gejalanya meliputi demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan anemia. CDC memperkirakan ada sekitar 300 juta kasus malaria di seluruh dunia setiap tahun, dimana lebih dari satu juta orang meninggal dunia, sebagian besarnya adalah anak-anak.

India memiliki sekitar dua juta kasus per tahun, di antaranya 650 orang meninggal dunia.

Virus West Nile adalah penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk. Masa inkubasi dua sampai 15 hari. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini tidak akan mengalami gejala apapun.

Namun ada beberapa akan mengalami gejala seperti flu ringan, dan kurang dari persen akan menjadi parah. Virus West Nile memengaruhi sistem saraf pusat.

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit karena virus ini, kecuali sistem saraf pusat terpengaruh.

Bagian India utara pernah mengalami wabah virus ini, di mana lebih dari 2000 anak terkena dan lebih dari 500 tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau