KOMPAS.com - Menurut Survey Sosial Ekonoi Nasional dan BKKBN 2015 dari keseluruhan data populasi di Indonesia, jumlah pasangan usia subur sebesar 48, 609 juta. Dari total pasangan tersebut, lebih dari 4 juta diantaranya mengalami gangguan kesuburan.
Menurut Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), Konsultan fertility FKUI-RSCM yang juga anggota tim IA-RC (Reproductive clinic) dan IA-IVF (In Vitro Fertilization) Daya Medika, pasangan suami istri dikatakan mengalami infertilitas setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa kontrasepsi, tapi tak juga mendapat kehamilan.
Penyebab infertilitas bisa berasal dari suami ataupun istri. Meski demikian, ada juga penyebab infertilitas yang tidak diketahui.
“Data terakhir menunjukkan, gangguan kesuburan karena sumbatan telur sebesar 35%, gangguan sperma sebesar 35%, gangguan pematangan sel telur 15%, dan unexplained 10%,” ungkap dokter Eko dalam acara Seminar Awam Bayi Tabung Klinik dr Sander B, Daya Medika, Jakarta.
Berbagai cara bisa dilakukan oleh pasangan suami istri untuk mendapat keturunan setelah satu tahun menikah. Salah satunya dengan mengikuti program bayi tabung.
In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah proses dimana sel telur dikeluarkan dari ovarium dan dicampur dengan sperma dalam satu cawan atau tabung di laboratorium. Dengan demikian, pembuahan terjadi di luar tubuh wanita.
Biasanya, dokter menawarkan prosedur IVF jika Anda mengalami masalah kesuburan seperti berikut:
1. Jika tuba falopi Anda rusak atau tersumbat atau ada masalah lain dan dokter mengindentifikasi bahwa IVF adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk membantu Anda hamil.
2. Jika pasangan Anda memiliki masalah minor permanen dengan spermanya. Masalah major pada sperma biasanya diatasi dengan intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
3. Jika Anda telah mencoba berbagai obat kesuburan atau perawatan kesuburan lain seperti IUI, tapi tidak berhasil.
4. Jika Anda telah mencoba untuk hamil selama setidaknya dua tahun dan penyebab mengapa Anda belum hamil, belum ditemukan.
Satu siklus IVF membutuhkan waktu antara empat sampai enam minggu. Anda dan pasangan diharapkan bisa meluangkan waktu setengah hari di klinik untuk melakukan prosedur fertilisasi dan pengambilan sel telur.
Dua sampai tiga hari kemudian, Anda diminta datang lagi untuk melakukan transfer embrio ke dalam rahim, atau lima sampai enam hari dengan prosedur transfer blastosis. Setelah proses transfer ibu bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.