KOMPAS.com - Para ahli menemukan bahwa terapi hibernasi atau tidur dalam jangka waktu tertentu dapat menghentikan pembesaran tumor dan melindungi tubuh terhadap efek racun radiasi radioterapi.
Selain itu, peneliti berharap, kanker terminal juga dapat disembuhkan dalam satu dekade dengan menempatkan pasien dalam "terapi hibernasi" tersebut.
Prof Marco Durante, direktur Trento Institute for Fundamental Physics and Applications di Italia, mengatakan, timnya telah menggunakan teknik tersebut pada tikus dan berencana melakukan tes pada manusia.
Mereka menemukan bahwa terapi hibernasi mampu memberhentikan pertumbuhan tumor dan melindungi tubuh terhadap efek racun dari radiasi radioterapi. Sehingga, petugas medis dapat menggunakan tingkat yang lebih tinggi dari radiasi tanpa merugikan pasien.
Pasalnya, operasi atau pengobatan radiasi yang dijalani saat ini berpotensi memengaruhi bagian lain dari tubuh dan dapat berakibat fatal.
Prof Durante memaparkan, terapi ini akan membuat suhu tubuh menurun dari 37C menuju sekitar 14C. Pasien kemudian akan “didinginkan dalam tidur” yang dikenal sebagai mati suri sintetis untuk sekitar seminggu.
Para ilmuwan berpikir keadaan istirahat ini akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerbaiki kerusakan DNA.
Prof Durante dalam American Association for the Advancement of Science di Boston mengatakan, "Saat Anda membangunkan pasien, pasien akan sembuh. Itulah ambisi kami. "
Walau begitu, Cancer Research UK mengatakan, "Efek dari hibernasi sulit untuk diprediksi. Kita perlu melihat beberapa hasil percobaan dalam laboratorium sebelum bisa mengatakan apakah terapi ini akan menjadi aman atau efektif. "
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.