Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2017, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Patah hati sering disimbolkan dengan gambar hati yang terbelah. Dalam dunia nyata, patah hati akibat kesedihan atau stres yang teramat dalam, memiliki dampak yang merusak pada kesehatan jantung.

Para ahli menyebutnya dengan sindrom patah hati (kardiomiopati yang dipicu stres atau kardiomiopati takotsubo). Kondisi tersebut juga bisa dialami seseorang yang sehat.

Patah hati tak cuma disebabkan karena bubarnya hubungan percintaan, tapi juga kehilangan orang terdekat karena kematian, perceraian, perpisahan karena jarak, penolakan, bahkan terjadi setelah kejutan seperti menang undian.

Gejala yang akan dirasakan orang yang mengalami sindrom patah hati antara lain nyeri dada yang intens serta napas pendek-pendek. Reaksi itu dipicu oleh lonjakan hormon stres akibat stres fisik dan emosional yang ekstrim. Penderitanya mayoritas adalah perempuan.

Sindrom patah hati juga sering salah didiagnosis sebagai serangan jantung karena gejala dan hasil pemeriksaannya mirip. Faktanya, perubahan yang dramatis pada denyut jantung dan substansi darah memang tipikal pada serangan jantung. Bedanya, sindrom patah hati tidak menunjukkan adanya sumbatan pembuluh darah jantung.

Pada kasus sindrom patah hati, sebagian organ jantung membesar sementara dan tidak bisa memompa darah dengan baik, namun sisanya tetap berfungsi normal. Walau begitu, sindrom ini bisa mengganggu fungsi otot jantung.

Para ahli kini mulai meneliti lebih serius sindrom ini, termasuk pemicu dan cara mendiagnosisnya. Sindrom patah hati pada umumnya bisa diobati. Mayoritas pasien bisa pulih total.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Heart.org
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com