Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2017, 10:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Rambut rontok bisa disebabkan oleh faktor genetik, hormonal dan aspek lingkungan. Mana penyebab pasti dari ketiga itu, sulit untuk dipastikan.

Bentuk paling umum kerontokan rambut, baik bagi pria maupun wanita, adalah androgenetic alopecia atau kebotakan terpola. Diperkirakan lebih dari 95 persen pria yang menderita kerontokan rambut dipengaruhi oleh androgenetic alopecia.

Meskipun banyak orang mengira bahwa kebotakan atau kerontokan rambut hanya dialami pria, faktanya ada banyak juga wanita yang mengalami hal serupa.

Kita kehilangan 50-100 helai rambut setiap hari dan ini wajar. Banyak orang tidak memerhatikannya karena ada 100 ribu lebih folikel di kulit kepala kita, angka 50-100 dianggap tidak signifikan. Itulah faktanya.

Di luar fakta-fakta ilmiah ini, ada juga mitos-mitos seputar rambut rontok yang tidak perlu Anda percaya, contohnya:

1. Mengenakan topi akan menyebabkan rambut rontok

Kecuali Anda memakai topi dengan begitu ketat sehingga mengganggu sirkulasi folikel, Anda bisa memakai topi sesering yang Anda suka tanpa mengalami kerontokan rambut.

Traksi alopecia, atau kerontokan yang disebabkan oleh kerusakan folikel rambut, adalah kondisi yang sering kehilangan diasosiasikan dengan pemakaian topi.

"Padahal, ikatan atau kepang rambut yang terlalu kencang, lebih mungkin menyebabkan traksi alopecia," kata pendiri tDr. Ken Anderson.

2. Kebotakan diwariskan dari pihak ibu

Genetika memang memainkan peran utama dalam kerontokan rambut. Namun, kemungkinan pihak ayah atau ibu menurunkan gen kerontokan rambut, adalah sama besarnya.

Ada penelitian yang mengatakan bahwa gen rambut rontok diturunkan melalui kromosom X yang kita terima dari ibu kita. Namun, penelitian yang lebih baru telah mengidentifikasikan bahwa gen rambut rontok juga ada di kromosom Y yang dimiliki oleh ayah Anda.

Artinya, ada berbagai faktor genetik yang dapat mempengaruhi kerontokan rambut, bukan hanya gen tunggal yang ditemukan pada kromosom X.

3. Kerontokan rambut tidak bisa diperbaiki

Selain genetik, perubahan hormonal juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Perpanjangan hormon testosteron pria menjadi dihidrotestosteron (DHT) merupakan penyebab langsung dari rambut rontok. Testoteron juga ada pada beberapa wanita. Muncul hampir di antara beberapa wanita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com