Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2017, 10:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan yang kelebihan hormon testosteron lebih mungkin untuk menderita kerontokan rambut. Perubahan hormon testosteron menjadi DHT dapat memberi dampak buruk pada folikel rambut.

Untungnya, ada perawatan rambut rontok seperti Propecia dan Rogaine yang efektif menurunkan kadar hormon DHT rambut rontok dapat dicegah dan dalam beberapa kasus bahkan rambut bisa tumbuh lebat kembali.

4. Hanya orang tua yang mengalami kerontokan rambut

Ya, rambut yang cenderung menipis sejalan dengan usia, tapi rambut rontok karena traksi alopecia dapat terjadi mulai usia puber. Kerontokan rambut pada usia muda, cenderung lebih sulit untuk diobati.

"Rambut rontok dapat mulai terjadi sejak usia remaja untuk pria, dan usia 20-an untuk wanita. Dalam kasus tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis restorasi rambut untuk menyingkirkan penyebab atipikal rambut rontok, seperti sindrom ovarium polikistik, gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita. Gangguan hormonal ini memiliki gejala, salah satunya adalah rambut rontok,"kata Anderson.

5. Stres menyebabkan rambut rontok

Beberapa penelitian memang mengatakan bawa trauma fisik dan emosional termasuk penambahan berat badan tiba-tiba, kondisi medis tertentu, atau kematian seseorang dalam keluarga, dapat menyebabkan rambut rontok.

Namun, sebenarnya stres tidak secara langsung menyebabkan kerontokan. Stres menguras simpanan vitamin B12 dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk menyalurkan darah, oksigen, dan nutrisi ke jaringan tubuh kita, termasuk rambut.

Stres yang umum terjadi sehari-hari seperti misal stres karena kemacetan atau pekerjaan, tidak menyebabkan kerontokan.

"Yang menyebabkan kerontokan adalah stres yang sangat berat seperti misal kehilangan orang yang Anda cintai," kata Anderson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com