Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2017, 21:53 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Upaya pencarian bukti bahwa Mars pernah kaya air dalam bentuk cair pada masa lalu malah justru menambah misteri. Penemuan terbaru yang dipublikasikan di Proceeding of the Royal Academy of Sciences minggu ini seolah justru memberi pernyataan: tidak mungkin Mars pernah punya air.

Untuk bisa punya air dalam bentuk cair, sebuah planet harus cukup panas. Syarat panas itu, menurut ilmuwan, adalah jarak yang cukup dekat dengan matahari serta kandungan karbon dioksida (CO2) yang cukup. CO2 yang juga salah satu gas rumah kaca membuat panas dari matahari tertahan di atmosfer.

Thomas Bristow dari Ames Research Center di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meneliti kandungan karbonat - penanda adanya CO2 - pada batuan berusia 3,5 miliar tahun, masa di mana mars mengalami transisi dari basah ke kering.

Bristow tidak pergi ke mars langsung. Ia memanfaatkan data analisis kimia yang dilakukan wahana antariksa Curiosity, yang yang kini tengah menjelajahi si planet merah. Batu yang dianalisis sendiri berasal dari area mars bernama Kawah Gale. Di sana, banyak ditemukan fitur tanah yang dipercaya terbentuk karena aliran air.

Bristow menemukan, batuan di kawah itu mengandung karbonat yang sanget sedikit, tanda bahwa dahulu jumlah CO2 juga sedikit. "Yang kami temukan adalah jumlah yang kurang cukup untuk menghasilkan efek rumah kaca sehingga mars bisa punya danau dan sungai masa itu," katanya.

Hasil ini membuat ilmuwan bingung. lantas, bagaimana Mars bisa punya air. Paul Niles dari Johnson Space Center di NASA mengatakan, air cair bisa saja ada di mars miliaran tahun lalu, tetapi musiman. "Saya pikir masalah kuncinya adalah berapa lama air cair bertahan," katanya.

Raymond Arvidson, profesor di Washington University meyakini, air cair harus mengalir dalam waktu lama sehingga bisa menorehkan fitur tajam yang bertahan sampai sekarang. Kalau cuma musiman, fitur-fitur yang ditemukan takkan terbentuk.

Ia menyarakan ilmuwna untuk mencari gas rumah kaca selain karbon dioksida yang mungkin terdapat dan bisa memecahkan misteri. "Jangan terlalu bumi-sentris dan mengasumsikan bahwa CO2 penting bagi mars," ungkapnya  seperti dikutip Wallstreet Journal, Selasa (7/2/2017).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com