Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Bahasa Tubuh Donald Trump yang Enggan Menggandeng Istrinya

Kompas.com - 07/02/2017, 14:14 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com — Ketika tampil berdua di hadapan orang banyak, sikap setiap orang berbeda. Ada yang tak segan menunjukkan kedekatannya, tetapi banyak juga yang merasa tak nyaman ketika bergandengan dengan orang terdekatnya di depan publik.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat terlihat tak menggandeng istrinya. Menurut ahli bahasa tubuh, ini lebih dari sekadar ketidaknyamanan menunjukkan keintiman di hadapan publik.

Ahli bahasa tubuh, Patti Wood, percaya keengganan Trump untuk memegang tangan istrinya karena ia ingin terlihat sebagai "Presiden Alfa".

Setelah tiba di Palm Beach International Airport di Florida Jumat lalu, Donald dan Melania Trump sempat secara singkat dan dengan kaku bergandengan sebelum melepas tangan istrinya untuk bertepuk tangan bersama para pendukungnya yang menyapa pasangan nomor satu di Amerika Serikat itu.

Lebih kaku lagi, ketika Melania meraih tangan suaminya lagi, Presiden AS itu kemudian memberikan tepukan singkat sebelum melepasnya lagi.

"Secara khusus berpegang tangan menunjukkan pasangan sebagai satu kesatuan," kata Patti Wood.

"Namun, bagi saya, Trump terlihat mengatakan dia ingin terlihat sebagai presiden seorang sendiri yang terdengar sangat alfa. Ia ingin terlihat dirinya sendiri yang sangat berkuasa. Ini sangat jelas pilihan dirinya," kata Wood.

Acara itu merupakan penampilan pertama Melania sejak pelantikan presiden baru dua minggu lalu.

Kejadian itu sangat berbeda dengan penampilan publik mantan Presiden Barack Obama dan istrinya Michelle. Masyarakat kerap melihat mereka berpelukan, bergandengan, dan berciuman.

Ada banyak hal yang dapat disimpulkan dari cara seorang presiden dan istrinya itu bertingkah laku di depan umum.

"Bergandeng tangan dapat mengatakan banyak hal mengenai seseorang dan pasangannya, bergantung pada posisi tangan, siapa yang menggandeng lebih dulu dan siapa yang melepas duluan," kata Wood.

"Mereka bergandengan saat berdua saja, jadi kita tahu ada kebersamaan yang kita tak lihat saat di depan orang banyak atau di pelantikan," katanya.

Ia percaya cara Donald menepuk tangan Melania menggunakan telapak tangan datarnya dengan jari-jari terpisah bukanlah gerak-gerik penuh cinta.

"Itu bisa jadi cinta jika ia menangkup tangannya, bila ia melakukannya dengan manis, atau jika ia menciumnya dan melakukannya," katanya. Namun, Wood percaya gerak-gerik mengungkapkan kekuasaan Donald atas diri Melania.

"Ia menarik ke arah dirinya. Itu punya sedikit teguran, kekuasaan, dan kemudian ia dengan tangan datar menyiratkan kata "tidak". Ia tersenyum saat melakukannya. Ia tidak marah, tetapi sangat mengontrol apa yang sedang terjadi," katanya.

Wood mengatakan, sebelum jadi presiden, Trump menunjukkan lebih banyak cinta terhadap Melania di hadapan publik. Namun, sekarang Wood percaya Trump tidak ingin terlihat sebagai satu kesatuan, melainkan kelihatan lebih "alfa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau