Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2017, 12:30 WIB

KOMPAS.com - Dokter biasanya merekomendasikan biopsi ketika dalam pemeriksaan awal dicurigai adanya jaringan tubuh yang tidak normal.

Biopsi adalah pengambilan contoh jaringan dari tubuh untuk diteliti lebih dalam. Area tubuh yang tidak normal dan dibiopsi itu disebut dengan lesi, tumor, atau massa.

Contoh-contoh penggunaan biopsi misalnya saja jika hasil mamografi ditemukan benjolan atau massa yang mengindikasikan kemungkinan kanker payudara, adanya tahi lalat di kulit yang bentuknya berubah, atau pada seseorang dengan penyakit hepatitis kronik.

Biopsi memang kebanyakan dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker, namun tindakan ini bisa membantu identifikasi banyak penyakit lain. Biopsi juga dilakukan untuk menentukan jenis terapi yang tepat, apakah kanker sudah menyebar, atau risiko penolakan pada transplantasi organ.

Ada berbagai jenis biopsi, namun kebanyakan memerlukan penggunaan alat tajam untuk mengambil contoh kecil jaringan.

Berikut adalah beberapa tipe biopsi:

- Biopsi jarum. Mayoritas biopsi adalah biopsi jarum, yang berarti jarum digunakan untuk mengakses jaringan yang dicurigai.

- Biopsi dipandu CT. Pasien diminta berbaring di alat pemindaian CT agar dokter bisa meletakkan dengan pasti jarumnya pada jaringan yang ditargetkan.

- Biopsi dipandu USG. Pemindaian ultrasonografi akan membantu dokter mengarahkan jarum ke bagian lesi.

- Biopsi tulang. Tindakan ini digunakan untuk mengetahui kanker di tulang. Biopsi ini dilakukan memakai bantuan CT scan atau dokter ortopedi.

- Biopsi sumsum tulang belakang. Jarum yang digunakan dalam tindakan ini lebih besar agar bisa memasuki tulang pelvis untuk mengumpulkan sumsum tulang. Tindakan ini membantu mendeteksi penyakit darah seperti leukemia atau limfoma.

- Biopsi liver. Jarum akan disuntikkan ke bagian liver melalui kulit atau perut untuk mengambil jaringan di liver.

- Biopsi ginjal. Sama dengan biopsi liver, jarum akan disuntikkan melalui kulit ke bagian belakang ginjal.

- Biopsi prostat. Beberapa jarum biopsi dalam waktu bersamaan diarahkan ke kelenjar prostat. Untuk mencapai prostat, sebuah tabung kecil dimasukkan ke rektum.

- Biopsi kulit dilakukan untuk mengambil contoh jaringan kulit menggunakan pisau lingkaran.

- Biopsi operasi. Bisa dilakukan dengan operasi terbuka atau laparoskopi untuk mencapai jaringan yang sulit diraih.

Contoh jaringan yang dikumpulkan kemudian diteliti ke dokter patologi. Kemudian ahli patologi itu meneliti jaringan tersebut di bawah mikroskop. Dengan mengamati tipe sel, bentuk, dan aktivtiasnya, kebanyakan bisa diketahui jenis penyakitnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com