Selain itu, penanganan kanker anak terkendala keterbatasan fasilitas kesehatan. Untuk menjalani kemoterapi, pasien menanti hingga beberapa bulan. Padahal, penanganan kanker berpacu dengan waktu.
Menurut Wakil Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional Sonar Soni Panigoro, sosialisasi dan edukasi kanker dan cara penanganannya perlu dilakukan secara luas. Sebab, pasien kerap memilih pengobatan alternatif sebelum memutuskan berobat ke dokter karena stadium kankernya meningkat.
Di layanan kesehatan, panduan terapi kanker belum tentu bisa dipraktikkan dokter dan rumah sakit karena sarana terbatas. "Pada penanganan kanker, ada beberapa jenis keterlambatan. Terlambat karena pasien pilih pengobatan alternatif sebelum medis, terlambat lantaran dokter dan RS terhambat sarana, dan pemahaman kanker kurang," ujarnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh menegaskan, deteksi dini kanker amat penting dalam penanggulangan kanker. Program deteksi dini kanker yang diterapkan luas ialah deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks atau leher rahim. (ADH)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Februari 2017, di halaman 14 dengan judul "Stok Obat Leukemia Sering Kosong".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.