KOMPAS.com - Besarnya perhatian sekaligus harapan orangtua terhadap anak pertama, membuat anak pertama lebih rentan alami penyakit yang berhubungan dengan stres.
Hasil penelitian tersebut didasarkan pada catatan kesehatan dari sekitar 400.000 warga Norwegia usia 25 tahun dan lebih tua.
Penulis utama Profesor Sandra Black dari University of Texas di Austin mengatakan, "Sementara anak pertama cenderung lebih sukses ketimbang anak kedua dan seterusnya, mereka juga empat persen lebih mungkin untuk kelebihan berat badan dan dua persen lebih cenderung menjadi gemuk dan memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.”
Peneliti menilai, anak pertama mendapatkan perhatian penuh serta harapan tinggi dari orangtua ketika mereka masih berusia muda, tapi ternyata hal itu bisa berdampak negatif nepada kesehatan mereka saat beranjak dewasa.
Anak pertama juga cenderung bersifat lebih kompetitif, sedang anak kedua cenderung memiliki sifat lebih santai, sehingga kepribadian tersebut dianggap juga memengaruhi tingkat stres anak pertama.
Stres untuk berhasil dalam hidup dan memenuhi harapan karier dianggap menjadi pemicu stres utama yang akhirnya berdampak pada kesehatan, seperti tekanan darah tinggi serta obesitas.
"Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa anak pertama cenderung kurang sehat dalam hal penanda fisik seperti tekanan darah, trigliserida, dan indikator dari kelebihan berat badan dan obesitas,” kata Black.
“Studi ini menemukan, risiko tekanan darah tinggi menurun seiring dengan urutan kelahiran,” tambahnya.
Namun, kabar baiknya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Economics and Human Biology ini mendapati, anak pertama 13 persen lebih kecil kemungkinannya untuk merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.