Ada pula tim patroli darat yang melibatkan TNI dan Polri. "Kami akan bekerja lebih kencang. Presiden akan mencopot pimpinan polisi dan TNI yang daerahnya tidak berhasil mengendalikan kebakaran," kata Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Zulkarnain.
Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalteng Bersiap
Sumatera Selatan berencana menetapkan status serupa pada Februari 2017. Adapun Jambi dan Kalimantan Tengah-dua provinsi lain yang rentan kebakaran hutan dan lahan belum memastikan.
Meski belum nenetapkan status siaga, patroli lapangan di Jambi sudah bergerak. "Tim kami sudah turun," kata Kepala Satgas Karlahut Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Erwin.
Sepanjang Januari, kebakaran di wilayah Tanjung Jabung Barat terjadi empat kali dengan luas 9 hektar. Seluruhnya dipadamkan tak sampai dua hari.
Di Kalimantan Tengah, musim kemarau diperkirakan baru masuk awal April. "Saat ini masih kondisi hujan normal," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya Anton Budiyono.
Pada 2016 terpantau 693 titik panas di Kalteng. Jumlah itu turun 90 persen dibandingkan dengan titik panas pada 2015.
Daerah-daerah prioritas yang perlu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan adalah Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Papua. Provinsi-provinsi itu punya area rawa gambut yang signifikan. Senin lalu, kepala daerah dan pimpinan kepolisian serta militer di daerah itu diundang Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan di Istana Negara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.