KOMPAS.com - Hampir 1 dari 5 wanita akan mengalami stroke dalam hidupnya. Bahkan, jumlah wanita yang meninggal akibat stroke lebih tinggi ketimbang pria.
Sekitar 75 wanita tidak mengenali gejala awal stroke. Sementara stroke dianggap sebagai penyakit orang tua, padahal dalam dua dekade terakhir stroke banyak terjadi pada orang dengan usia di bawah 55 tahun, kata Diana Greene-Chandos, M.D., direktur perawatan kritis ilmu saraf di Ohio State University Wexner Medical Center, Columbus, Ohio.
Berita baiknya, sebuah studi 10 tahun di Swedia yang diikuti lebih dari 30.000 wanita menemukan, mereka yang memertahankan diet yang sehat dan berolahraga secara teratur, memiliki risiko 54% lebih rendah terkena stroke ketimbang wanita yang tidak memenuhi salah sasaran tersebut. Berikut adalah empat cara untuk menurunkan risiko stroke dini:
Lakukan tes kesehatan lengkap saat memasuki usia 40 tahun
Jika Anda memiliki diabetes atau dokter memperingatkan adanya prediabetes, pastikan untuk mengontrol kadar gula darah.
“Termasuk tekanan darah ideal harus kurang dari 140/90 dan kolesterol LDL di bawah 100,” kata Dr Greene-Chandos. Lakukan pula tes kesehatan lengkap sebagai upaya preventif dari berbagai penyakit berbahaya.
Makan lemak yang tepat
Sebuah studi jangka panjang oleh peneliti Spanyol menemukan bahwa diet Mediterania yang diperkaya dengan minyak zaitun extra virgin atau kacang panggang (walnut, hazelnut dan almond), mampu memotong risiko penyakit jantung dan stroke sebanyak 30% dibandingkan asupan rendah lemak.
Camilan jeruk dan cokelat hitam
Asupan tinggi dari flavonoid (ditemukan dalam buah jeruk dan cokelat) dapat mengurangi risiko stroke iskemik hingga 19%, dan sangat mungkin menurunkan peradangan dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.