Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 5 Penyakit Ini jika Batuk Tak Kunjung Sembuh

Kompas.com - 23/01/2017, 15:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Adakalanya batuk-batuk tak bisa dianggap masalah sepele. Kepala Departemen Bedah Toraks di Icahn School of Medicine, Mount Sinai Hospital, Raja M Flores mengatakan, batuk-batuk bisa jadi tanda penyakit serius yang mengancam jiwa.

Apabila batuk telah berlangsung selama lebih dua minggu atau tak kunjung sembuh meski telah minum obat, jangan tunda untuk periksa ke dokter. Berikut 5 penyakit serius yang perlu diwaspadai ketika batuk tak lekas berhenti.

1. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan. Pertusis berupa batuk keras terus-menerus setelah tarikan napas panjang.

Gejala awal pertusis mirip dengan flu, yakni pilek, batuk ringan, dan demam. Lama-kelamaan batuk ternyata tak kunjung sembuh. Bila tidak segera ditangani, pertusis bisa berkembang jadi penyakit pneumonia.

Beruntung sudah ada vaksin pertusis yang diberikan pada bayi. Sangat disayangkan apabila ada sekelompok orang yang menolak vaksin ini.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA, tahun 2012 melonjak kasus pertusis tertinggi dan 20 orang meninggal dunia setelah ada sekelompok orang yang menolak pemberian vaksinasi.

2. Kanker paru
Dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Chest, sekitar 60 persen pasien kanker paru-paru mengalami batuk kronis. Menurut dokter Raja, batuk bahkan sering kali menjadi satu-satunya gejala kanker paru yang muncul.

Waspadai kanker paru bila batuk telah berlangsung lebih dari dua minggu dan disertai batuk berdarah, suara serak, lendir berwarna, nyeri menelan, dan nyeri di dada. Kanker paru pun tak hanya perlu diwaspadai oleh perokok, tetapi juga yang tidak merokok.

3. Pneumonia
Batuk yang tak kunjung sembuh juga menjadi salah satu gejala umum dari pneumonia. Batuk biasanya memburuk pada malam hari.

Jika batuk tak sembuh setelah 10 hari, sulit berpanas, nyeri dada, demam, lendir batuk berwarna hijau atau kekuningan, lakukanlah pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Tes darah dan rontgen dada diperlukan untuk mengetahui adanya penyakit ini atau tidak. Pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri pneumococcus.

4. PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit paru yang banyak ditemui. Penyakit paru ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas. PPOK rata-rata dialami oleh perokok.

Seseorang yang merokok maupun mantan perokok yang mengalami batuk kronis dengan banyak lendir, terutama di pagi hari, waspadai PPOK. Gejala lain PPOK, yaitu sesak napas. Jangan abaikan masalah PPOK karena bisa menurunkan fungsi paru.

5. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis. Seseorang yang kekebalan tubuhnya lemah lebih berisiko terkena tuberkulosis.

Gejala tuberkulosis antara lain batuk-batuk yang tak kunjung sembuh, nyeri dada, kelelahan, penurunan berat badan, demam, berkeringat di malam hari, bahkan terkadang sampai batuk darah.

Tuberkulosis bisa berakibat fatal jika tidak diobati sampai tuntas. Kuman tuberkulosis bisa menyebar ke tulang belakang, persendian, otak, bahkan jantung.

Tuberkulosis diobati dengan minum antibiotik secara rutin. Orang yang tidak patuh konsumsi antibiotik bisa menyebabkan kuman tuberkulosis resistensi terhadap antibiotik sehingga penyembuhan jadi lebih lama dan sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau