Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2017, 14:12 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Para peneliti dari University of Southern California menemukan kaitan antara penyakit asma dengan obesitas.

Menurut penelitian mereka, anak-anak yang memiliki asma lebih berisiko obesitas di kemudian hari. Penelitian selama 10 tahun lebih itu melibatkan 2000 anak-anak yang memiliki asma.

Peneliti yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory Critical Care Medicine menemukan, lebih dari dari 50 persen anak berpotensi mengalami kegemukan atau obesitas dalam waktu sekitar sepuluh tahun setelah didiagnosis asma.

Namun, menurut peneliti Dr Zhanghua Chen, belum dapat dipastikan bagaimana asma memicu obesitas. Sebab, masalah asma dan obesitas pada anak kerap terjadi bersamaan.

Menurut Chen, belum jelas pula apakah asma memicu obesitas atau obesitas lah yang memicu terjadinya asma. Namun, penelitian menyebut efek samping obat asma juga memengaruhi berat badan.

Sementara itu, Profesor Frank Gilliland dari University of Southern California, mengatakan, asma dan obesitas mungkin saling memengaruhi satu sama lain. Untuk itu diagnosis dini dan pengobatan asma yang tepat dapat membantu mencegah epidemi obesitas.

Di sisi lain, para ilmuwan percaya, anak yang memiliki asma lebih berisiko kelebihan berat badan karena rata-rata mereka kurang olahraga.

Tak dapat dipungkiri, anak dengan asma cenderung takut berolahraga karena khawatir akan kesulitan bernapas atau asma kambuh saat olahraga.

Memiliki asma sekaligus obesitas dikhawatirkan memunculkan penyakit metabolik, seperti diabetes tipe 2. Dr Erika Kennington selaku Kepala Riset Asma di Inggris menambahkan, anak-anak yang obesitas memang cenderung didiagnosis pula dengan asma.

Gejala asma pun menjadi lebih parah ketika seseorang juga kelebihan berat badan. Jadi selain mengontrol gejala asma, perlu juga menjaga berat badan tetap ideal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com