5 Langkah Anti-sains Donald Trump

Kompas.com - 20/01/2017, 19:12 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com — Hampir semua kalangan was-was jelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Para ilmuwan khawatir akan munculnya kebijakan anti-sains.

Kekhawatiran itu bukan tanpa sebab. Trump adalah orang yang tak percaya perubahan iklim. Menurut dia, perubahan iklim tak lebih dari konspirasi China.

Sejumlah langkah Trump menjadi petunjuk bahwa kekhawatiran itu akan jadi nyata. Menjelang inaugurasi pada Sabtu (21/1/2017) dini hari, Trump sudah membuat langkah-langkah anti-sains. Apa saja?

Trump menunjuk Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang memiliki misi berseberangan dengan lembaga tersebut.

Untuk pemimpin EPA, Trump menunjuk Scott Pruitt, Jaksa Agung Oklahoma yang telah lama menentang peraturan lingkungan. Ia bahkan mempertanyakan sains di balik perubahan iklim. Profil Linkedln-nya mencela agenda aktivis EPA. Ia juga sedang dalam proses menggugat EPA untuk kali ke-13.

Trump memilih mantan gubernur Texas sebagai Sekretaris Departemen Energi (DoE)

Departemen energi mendesain dan mengelola persenjataan di gudang nuklir Amerika Serikat, memastikan persenjataan ini tidak jatuh ke tangan musuh. Sekretaris DoE sebelumnya, Ernest Moniz, merupakan fisikawan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Departemen tersebut merupakan departemen yang membutuhkan keahlian di bidang sains, tetapi Perry sendiri bukanlah seorang ilmuwan. Ia juga skeptis dengan perubahan iklim.

Trump memilih direktur utama perusahaan energi sebagai sekretaris negara

Trump menunjuk mantan Direktur Utama ExxonMobil, Rex Tillerson, sebagai sekretaris negara. Tillerson berhasil mengalahkan saingannya untuk posisi ini karena ia menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan sebuah masalah. Meski begitu, Exxon telah dituduh menyembunyikan penelitian perubahan iklim dari para pemegang saham. Tillerson membantahnya.

Trump bertemu dengan kritikus vaksin ketika merencanakan pembentukan komisi autis

Robert Kennedy Jr mengatakan, Trump memintanya untuk menjabat sebagai ahli keselamatan vaksinasi. Tim Trump membenarkan berita itu, mengatakan Trump sedang mempertimbangkan pembentukan sebuah komisi autis, tetapi belum membuat keputusan akhir tentang hal itu.

Kennedy sendiri tidak memercayai argumen yang berhubungan dengan vaksin dan autis. Sementara itu, Trump mengatakan, banyak kasus anak-anak yang menjadi autis setelah vaksinasi.

Tim Transisi Trump mencari informasi mengenai staf departemen energi yang terkait dengan perubahan iklim

Desember lalu, Trump menanyakan DoE tentang nama-nama karyawan yang berkaitan dengan perubahan iklim. Departemen menolak memberikan informasi, dan tim Trump pun mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau