Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Berlebihan Tingkatkan Radikal Bebas dalam Tubuh?

Kompas.com - 11/01/2017, 07:35 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Radikal bebas dapat merusak pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup sel-sel dalam tubuh.

Dalam jumlah yang berlebihan, radikal bebas memicu penuaan dini, kerusakan jaringan tubuh, hingga meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti kanker.

Asap rokok, polusi udara, hingga radiasi sinar UV kerap menjadi sumber radikal bebas yang paling populer. Namun, makan berlebihan pun nyatanya dapat membuat tubuh menghasilkan radikal bebas dari makanan.

Semakin banyak makanan yang kita makan, mitokondria—bagian sel yang bekerja menghasilkan energi dari makanan, akan melepaskan lebih banyak oksigen aktif, sehingga menghasilkan jumlah radikal bebas lebih banyak. Terlebih bila makanan mengandung pestisida atau melalui proses pemanasan tinggi.

Akumulasi radikal bebas dapat memiliki konsekuensi yang buruk pada kesehatan. Molekul-molekul yang tidak stabil dalam tubuh dapat mengganggu struktur dan fungsi sel, sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam mengoksidasi sel yang dikenal sebagai stres oksidatif.

Beberapa langkah ini bisa membantu tubuh mengurangi produksi radikal bebas dari makanan yang Anda konsumsi:

- Hindari makanan glikemik tinggi, atau makanan yang kaya akan karbohidrat dan gula halus. Makanan tersebut cenderung menghasilkan radikal bebas.

- Batasi daging olahan seperti sosis, bacon dan daging asap karena mengandung bahan pengawet, yang mengarah pada produksi radikal bebas.

- Batasi asupan daging merah yang lebih rentan terhadap oksidasi, karena kandungan zat besi yang tinggi.

- Jangan gunakan minyak berulang kali, maksimal hanya 2 kali. Pemanasan minyak dapat menghasilkan radikal bebas yang meresap ke dalam makanan.

- Batasi alkohol. Minuman beralkohol tidak hanya tinggi kalori tetapi juga dapat menghasilkan radikal bebas dalam tubuh.

- Makan makanan yang kaya antioksidan. Antioksidan dapat menghambat oksidasi molekul dengan menetralisir radikal bebas, sehingga menghentikan radikal bebas dari perusakan sel.

Antioksidan ditemukan dalam berbagai buah dan sayuran dalam bentuk vitamin A, C dan E, selenium dan fitonutrien dan polifenol tertentu. Apel, melon, ceri, jeruk, kiwi, pepaya, anggur merah, blackberry, raspberry dan stroberi kaya akan antioksidan.

Beberapa bahan makanan yang kaya antioksidan flavonoid ialah bawang, terung, selada, lobak hijau, peterseli, kacang-kacangan, kedelai, susu, keju, tahu dan miso.

- Carilah makanan dengan B-karoten, likopen, dan lutein, termasuk brokoli, kubis Brussel, wortel, jagung, mangga dan tomat.

- Gunakan rempah dalam makanan, seperti jahe, rosemary dan kunyit. Rempah-rempah tidak hanya dapat meningkatkan rasa tetapi juga mengurangi stres oksidatif.

- Luangkan waktu untuk minum teh hijau alami tanpa gula sebelum tidur, karena teh hijau dapat memerangi oksidasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com