KOMPAS.com - Bakteri penyebab penyakit gonore alias kencing nanah bisa ditemukan di tenggorokan seseorang. Penelitian terbaru mengungkap, pertumbuhan bakteri ini bisa dihentikan dengan berkumur menggunakan obat kumur.
Sejak lama obat kumur memang diketahui dapat membunuh beberapa jenis bakteri. Malah, pada tahun 1879 Listerine, salah satu produk obat kumur, diiklankan mampu "mengobati" gonore. Namun, lebih dari 100 tahun sejak perusahaan itu mengiklankan produknya, tidak ada penelitian ilmiah yang mencoba membuktikan kebenarannya.
Penyakit gonore merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Pria maupun wanita dapat terjangkit infeksi ini.
Dalam penelitian, para ahli menguji apakah Listerine memang dapat membunuh N.gonorrhoeae dalam dua kali uji coba.
Percobaan pertama dilakukan pada dua jenis produk Listerine, yaitu Cool Mint dan Total Care, untuk menghentikan pertumbuhan bakteri di cawan patri. Tim peneliti memilih dua produk itu karena mengandung alkohol sehingga mungkin bisa menghambat pertumbuhan bakteri.
Produk obat kumur itu diuji pada berbagai cairan dan diketahui dalam rasio satu banding empat antara Listerine dan air ternyata pertumbuhan bakteri bisa ditekan setelah satu menit.
Kemudian para ahli menguji efek obat kumur itu pada 58 pria yang positif memiliki gonore di tenggorokan. Para pria itu diberi cairan garam atau Listerine Cool Mint kemudian berkumur selama satu menit. Lima menit kemudian dites lagi gonore dalam tenggorokan para responden.
Ternyata, pria yang berkumur dengan Listerine jumlah bakterinya 80 persen lebih sedikit dibanding yang berkumur dengan cairan garam.
Walau begitu, lokasi infeksi di tenggorokan juga berperan dalam hal efektivitas obat kumur. Obat kumur itu lebih efektif membunuh bakteri di tonsil dibanding tenggorokan lebih bawah.
Belum jelas juga apakah melawan gonore yang ditemukan di tenggorokan juga dapat mengurangi infeksi gonore yang ditemukan di bagian tubuh lain, seperti saluran kencing. Namun demikian, studi sebelumnya menyebut bahwa infeksi di tenggorokan menjadi sumber infeksi di saluran kencing dan anal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.