KOMPAS.com - Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry menemukan, wanita dengan usia kehamilan 20 minggu yang kekurangan vitamin D lebih mungkin untuk memiliki anak dengan ciri-ciri autis pada usia 6 tahun.
Selama penelitian, peneliti menganalisis sekitar 4.200 sampel darah dari wanita hamil dan anak-anak mereka di Belanda.
Vitamin D sendiri berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf, sehingga masuk akal bila asupan vitamin D yang rendah saat hamil dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf janin seperti yang terjadi pada autisme.
Vitamin D dapat dengan mudah didapat melalui sinar matahari pagi. Namun, juga mungkin untuk mendapatkan dosis vitamin D dari beberapa makanan dan suplemen vitamin.
Menurut organisasi kesadaran autisme Autism Speaks, autism spectrum disorder (ASD) ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, dan perilaku repetitif.
ASD mungkin terkait dengan cacat intelektual, kesulitan dalam koordinasi motorik dan perhatian, dan masalah kesehatan fisik seperti masalah tidur dan pencernaan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar satu dari 68 anak memiliki gangguan autisme, dan 4,5 kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.
Beberapa makanan, seperti telur, salmon, susu, dan sarden, mengandung vitamin D, kata ahli gizi Jessica Cording di New York.
“Jadi, jika Anda khawatir tentang bagaimana tingkat vitamin D dalam tubuh, Anda dapat berbicara dengan dokter Anda tentang penelitian ini,” lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.