KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya peneliti menemukan bukti bahwa ekosistem bawah laut ternyata memiliki penyerbuk yang melakukan tugasnya sama seperti lebah di darat. 'Lebah laut' ini diketahui merupakan jenis krustasea.
Selama ini ilmuwan beranggapan seagrass atau lamun hanya mengandalkan air untuk menyebarkan serbuk sari. Namun hasil penelitian terbaru mengubah pandangan tersebut.
Sepanjang tahun 2009-2012, peneliti dari National Autonomous University of Mexico mendokumentasikan aktivitas krustasea nokturnal yang berada diantara lamun jenis Thalassia testudinum atau yang lebih dikenal dengan nama lamun kura-kura.
Melalui rekaman tersebut, ilmuwan melihat adanya invertebrata yang mengunjungi bunga yang memiliki serbuk sari, seperti halnya lebah melayang disekitar tanaman di daratan.
"Kami melihat semua hewan-hewan ini datang dan kemudian kami melihat mereka membawa serbuk sari," kata Brigitta Van Tussenbroek, peneliti dari National Autonomous University of Mexico seperti dikutip Science Alert, Sabtu (3/12/2016).
Mereka menciptakan istilah baru untuk menggambarkan cara penyerbukan tersebut. zoobenthophilous.
Untuk mengonfirmasi temuan lewat rekaman itu, tim peneliti kemudian melakukan percobaan. Brigitta menaruh beragam jenis krustasea kecil di sebuah akuarium berisi lamun Thalassia testudinum.
Sesaat kemudian, serbuk sari telah muncul pada bunga betina. Ini menunjukkan krustasea membawa serbuk sari dari bunga ke bunga, membantu untuk membuahi mereka.
Peneliti menduga, krustase tertarik dengan serbuk sari lengket yang diproduksi oleh bunga rumput laut jantan.
Saat mereka mencari makan diantara rumput laut tersebut serbuk sari lantas turut menempel pada krustasea.
"Penyerbukan ini menggambarkan interaksi antara tanaman dan hewan yang sangat menarik dan belum pernah dijelaskan sebelumnya," ungkap Kelly Darnel dari kelompok riset nirlaba The Waer Institute of Gulf.
Sejauh ini peneliti baru menemukan hubungan pada lamun Thalassia testudinum. Belum diketahui apakah 60 spesies lamun lainnya juga mengandalkan 'lebah laut' untuk bereproduksi.
Bukan rahasia lagi bahwa ekosistem lamun penting. Lamun tidak hanya mendukung beragam komunitas hewan mulai dari krustesea hingga dugong tapi juga membantu mencegah erosi laut.
Sayangnya, karena berada di lautan, ekosistem ini jarang diperhatikan. Interaksi hewan dan tumbuhan laut yang terungkap lewat riset ini bisa menjadi masukan untuk perlindungannya.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Nature Communications.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.