KOMPAS.com - Dari dunia sub-atom hingga jagat pena, tahun 2016 dihiasi oleh figur-figur yang dianggap mengubah dunia. Mereka adalah pemenang nobel yang lewat ketekukannya memprakarsai lahirnya teknologi baru dan perubahan sosial.
David J Thouless dari University of Washington, F Duncan Haldane dari Princeton University, dan J Michael Kosterlitz dari Brown University meneliti perilaku atom materi eksotis yang kini mendasari pembuatan bahan unik yang menghantarkan listrik pada permukaannya tetapi menghambat pada bagian dalamnya.
Fenomena yang dipelajari ketiga ilmuwan yang meraih Nobel Fisika itu disebut topologi. Perilaku atom dalam sebuah materi yang berada dalam kondisi ekstrem, seperti suhu sangat dingin dan sangat panas, bisa sangat aneh. Riset topologi kini menjadi salah satu pemicu pengembangan komputer kuantum.
Baca: Riset "Materi Eksotis" Membawa Tiga Ilmuwan Meraih Nobel Fisika 2016
Figur lain adalah Jean-Pierre Sauvage, Sir Fraser Stoddart, dan Bernard Feringa yang meraih Nobel Kimia. Ketiganya dianggap berjasa karena menjadi manusia pertama yang berhasil membuat motor terkecil. Motor itu tidak melintasi jalan raya, tetapi berjalan di sirkuit pembuluh darah dan jaringan saraf manusia.
Motor terkecil itu memungkinkan Jerman saat ini untuk mengembangkan senyawa anti-kanker combretastatin A-4 yang mampu bekerja tepat pada targetnya, tanpa efek samping merusak sel sehat. Dengan motor terkecil itu, obat masa depan punya penghantar untuk menuju bagian tubuh yang jadi target sehingga lebih tepat sasaran.
Baca: Nobel Kimia 2016 Diberikan kepada 3 Orang yang Membuat Mesin Terkecil di Dunia
Sementara itu, Yoshinori Ohsumi dari Jepang meraih Nobel Kedokteran. Dia dianggap turut mengubah dunia krena temuannya soal autophagy, mekanisme sel untuk menghancurkan dan mendaur ulang dirinya sendiri. Proses ini penting. Jika tak berjalan lancar, manusia bisa menderita diabetes.
Di luar bidang sains, ada Bob Dylan yang lagu-lahunya dikenal luas dan berhasil meraih Nobel Sastra. Pemberian nobel kepadanya menuai perdebatan. Hingga saat ini, Dylan tak bersedia menerima nobel tersebut. Dalam bidang ekonomi, Oliver Hart dan Bengt Holmström dianggap berjasa karena kontribusinya dalam teori kontrak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.