KOMPAS.com - Kehadiran gawai sering membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Anak pun menjadi jarang terpapar sinar matahari.
Menurut penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, jarang terpapar sinar ultraviolet B dari matahari bisa meningkatkan risiko anak mengalami miopia.
Miopia atau rabun jauh pada anak-anak biasanya dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Jika anak lebih sering terkena sinar ultraviolet B, risiko mengalami miopia pun menurun.
Penelitian sebelumnya terhadap orang dewasa juga menemukan kaitan antara miopia dan ultraviolet B. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Astrid E Fletcher dari London School of Hygiene and Tropical Medicine itu telah melakukan pemeriksaan mata terhadap 4166 orang.
Penelitian menunjukkan, paparan sinar UVB pada usia 14-19 tahun dan 20-39 tahun dapat menurunkan risiko miopia. Penelitian tersebut menyimpulkan, yang dapat merusak mata anak-anak ternyata bukan hanya karena sering menatap layar gawai, tapi kuramg terpapar sinar matahari.
Peneliti menyarankan orangtua agar tak membiarkan anak terus-menerus di dalam rumah. Biarkan anak bermain di luar rumah, seperti bermain di taman bersama teman-temannya atau bersepeda. Bermain di luar ruangan pun baik untuk tumbuh kembang anak.
Terkena sinar matahari, khususnya pada pagi hari, tak hanya dapat menyehatkan mata. Sinar matahari membantu penyerapan vitamin D yang juga dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak.
Menurut peneliti, terpapar sinar matahari pada masa kanak-kanak baik untuk kesehatan di masa mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.