Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2016, 18:39 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com - Saat ini semakin banyak wanita yang menunda punya anak, karena berbagai alasan. Kehamilan di usia matang memang lebih berisiko bagi kesehatan. Namun, studi baru terhadap 28.000 wanita menemukan penundaan kehamilan berhubungan dengan usia lebih panjang.

Aladdin Shadyab, seorang yang menempuh post doktoral dalam bidang kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat di University of California San Diego School of Medicine beserta rekan-rekannya meneliti wanita yang tergabung dalam Women's Health Initiative (WHI), sebuah studi bertahun-tahun terhadap wanita post menopause di AS terhadap hampir 28.000. Sekitar separuh dari mereka bertahan hidup mencapai usia 90 tahun.

Hal yang membedakan wanita-wanita ini, kata Shadyab, mereka sedikit lebih tua ketika punya anak pertama.

Dibandingkan dengan wanita yang belum genap 25 tahun ketika melahirkan untuk pertama kali, wanita yang lebih tua dari 25 tahun, 11 persen lebih tinggi untuk hidup sampai 90 tahun.

Lebih lagi, wanita yang punya dua sampai empat anak cenderung hidup lebih lama daripada yang punya satu anak. Namun relasi ini benar di kalangan wanita kulit putih, bukan kulit hitam.

"Studi-studi sebelumnya melihat kejadian kehamilan dan hubungannya dengan kematian tetapi bukan terhadap panjang usia," kata Shadyab yang melaporkan penelitiannya di American Journal of Public Health.

"Studi kami yang pertama meneliti usia kehamilan pertama, jumlah anak dan hubungannya untuk bertahan hidup sampai tua," tambahnya.

Ia dan tim menghitung sejumlah faktor yang memengaruhi panjang usia atau pilihan reproduktif seperti usia ibu, ras, pendidikan, pendapatan, status perkawinan, indeks massa tubuh, merokok, konsumsi alkohol dan penggunaan alat KB.

Bahkan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor tersebut, hubungan usia lebih tua pada kehamilan pertama dan panjang usia tetap signifikan.

Studi ini tidak dirancang menggali mengapa hubungan itu terjadi. Namun data sebelumnya memiliki alasan-alasan potensial. Pertama, mungkin wanita -wanita yang punya dua hingga empat anak secara keseluruhan lebih sehat dibandingkan wanita yang punya satu anak.

Fakta mereka mampu beberapa anak mungkin merupakan indikasi kesehatan secara keseluruhan lebih baik, sehingga punya kesempatan lebih tinggi hidup lebih lama.

Kedua, mungkin faktor-faktor sosial seperti pendapatan dan pendidikan menjadi penanda akses wanita terhadap pelayanan kesehatan. Wanita yang punya anak di usia lebih tua cenderung menunda kelahiran anak, karena mengejar pendidikan tinggi.

Pasalnya, pendidikan dan pendapatan cenderung beriringan satu sama lain, wanita yang punya anak di usia lebih tinggi mungkin mendapatkan akses lebih besar ke layanan kesehatan, sehingga mampu hidup lebih lama.

Penemuan ini tentu menenangkan wanita yang punya anak di usia lebih tua. "Penemuan kami tentu tak menyarankan wanita untuk menunda kehamilan," kata Shadyab. Memiliki anak di usia tua berhubungan dengan risiko kesehatan baik bagi ibu maupun anak.

"Tetapi penelitian ini memberikan fondasi bagi penelitian di masa depan untuk melihat betapa penting kejadian kehamilan bagi wanita tua dan panjang usia."

"Penemuan kami mungkin membantu mengidentifikasi target intervensi kesehatan masyarakat di masa depan di kalangan wanita sebelum kehamilan dan tahap perencanaan keluarga, sehingga dapat memperbaiki kesehatan dalam jangka panjang," katanya.

Satu pertanyaan yang harus dijawab studi-studi di masa depan, apakah wanita yang punya anak di usia lebih tua dan lebih panjang usia juga lebih sehat ketika menua.

Sejauh ini studi-studi WHI mengatakan mereka sehat dengan penyakit kronis lebih sedikit yang berhubungan dengan penuaan seperti penyakit jantung dan diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber time.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com