Biosemen, Bahan Baku Alternatif Hunian Manusia di Mars

Kompas.com - 18/11/2016, 16:22 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Peneliti dan arsitek saat ini tengah mengembangkan material baru yang akan digunakan untuk membangun pemukiman di Mars. Material baru bernama biosemen ini dihasilkan dari bakteri rekayasa genetika.

Cara kerjanya, bakteri nantinya akan disuntikkan ke tanah Mars dan akan mengubah teksturnya menjadi lebih kuat sehingga dapat menjadi pondasi bangunan-bangunan di sana.

Para peneliti dari Universitas Newcastle dan Northumbria, dipimpin oleh Profesor Desain Arsitektur Martyn Dade-Robertson, menggunakan gen bakteri E. coli yang diberi tekanan 10 ATM atau 10 kali tekanan di permukaan laut.

Percobaan tersebut memungkinkan tim peneliti memodifikasi bakteri supaya membentuk 'sirkuit gen', yang bisa berubah menjadi biosemen.

Bakteri rekayasa ini nantinya akan disuntikkan ke dalam tanah Mars dan akan memperkuat tanah di sekitarnya berdasarkan interaksinya dengan lingkungan.

"Kami mencoba untuk membuat bahan responsif yang mampu diaplikasikan secara luas, misalnya menciptakan dasar untuk bangunan tanpa perlu menggali parit dan mengisinya dengan beton," kata Dade-Robertson seperti dikutip dari Daily Mail.

Untuk itu, perlu terobosan membuat bahan baku bangunan menggunakan teknik non tradisional. Pertimbangannya, tentu akan jauh lebih mahal mengirimkan bahan bangunan ke planet merah itu.

Sebagai gambaran, akan butuh sekitar 50.000 dollar AS untuk mengangkut bahan bangunan seberat 0,5 kg dari Bumi ke Mars.

Selain itu, untuk saat ini belum memungkinkan untuk membuat semen dari materi yang terdapat di Mars. 

Membawa mikroorganisme seperti bakteri masih jauh lebih ekonomis ketimbang membawa bahan baku bangunan ke sana.

Peneliti juga telah menyiapkan alternatif lain jika bakteri E. coli ternyata tak cocok dengan lingkungan Mars. Peneliti mengembangkan aplikasi komputer yang dapat membantu menemukan bakteri lain yang memungkinkan diubah menjadi bahan baku sintesis.

"Dari penelitian kami, ada sejumlah gen bakteri yang akan berubah apabila diberikan pada tekanan tertentu," tambah Dade-Robertson.

Penemuan ini akan menjadi terobosan bagi koloni Mars, bahkan jika diaplikasikan di Bumi akan menjadi sebuah teknik konstruksi yang bersih dan efisien.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of British Interplanetary Society.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau