KOMPAS.com — Supermoon terbesar kedua sejak Indonesia merdeka akan terjadi pada Senin (14/11/2016). Bulan bakal tampak 14 persen lebih besar.
Pengamatan supermoon sebenarnya mudah, tinggal menengadahkan kepala ke atas. Namun, pengamatannya tetap butuh trik agar ukuran bulan yang lebih besar bisa dinikmati lebih jelas.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah cuaca. Fenomena langit apa pun tak bisa dinikmati bila cuaca tak mendukung. Untuk mengetahui ramalan cuaca di tempat Anda, kunjungi www.bmkg.go.id.
Pengamat supermoon juga perlu mencari tempat yang lebih gelap.
Saat supermoon, bulan akan 30 persen lebih terang. Cahaya lebih terang kurang terasa bila tempat pengamatan penuh kerlap-kerlip lampu kota. Wilayah perdesaan atau pantai bisa jadi pilihan tepat untuk pengamatan.
Dikutip dari The Independent, Minggu (13/11/2016), pengamat juga perlu mempertimbangkan posisi bulan terhadap horison atau cakrawala, garis semu antara permukaan bumi dan langit.
Pengamatan lebih baik dilakukan saat supermoon dengan horizon alias saat mendekati terbit akan tenggelam. Kedekatan dengan horizon akan membuat bulan tampak lebih besar.
Untuk itu, penting juga mencari tempat yang lapang. Jangan melakukan pengamatan di tempat yang dikelilingi gedung bertingkat.
Saat supermoon besok, bulan akan berada pada jarak 356.500 kilometer, sekitar 28.000 kilometer lebih dekat dari jarak bulan rata-rata, 384.400 kilometer.
Bila berkesempatan mengamatinya, coba abadikan. Lantas, bandingkan dengan foto bulan purnama biasa jika Anda memilikinya. Bisakah Anda menyadari perbedaannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.